Dalam pidatonya di Washington, Trump menyatakan jika dirinya terpilih menjadi presiden AS, maka kebijakan luar negerinya ialah membiarkan sekutu AS di Eropa dan Asia mempertahankan diri sendirian. Atau dengan kata lain, AS akan menarik diri dari dunia internasional di bawah pemerintahan Trump.
"Saya hanya bisa berharap bahwa kampanye pemilu di AS tidak kekurangan persepsi realitas," ucap Steinmeier seperti dilansir Reuters, Jumat (29/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Putin Sebut Donald Trump Sosok Cemerlang, Puji Kebijakan Luar Negerinya
Steinmeier menyatakan, konflik-konflik internasional masa kini hanya bisa diselesaikan jika negara besar seperti AS dan Rusia serta negara besar lainnya melibatkan diri. "Tidak ada presiden Amerika yang bisa mengabaikan perubahan dalam arsitektur keamanan internasional," sebutnya.
"'America first' jelas bukan jawabannya," ucap Steinmeier.
Lebih lanjut, seperti dilansir AFP, Steinmeier mempertanyakan logika pernyataan Trump yang saling kontradiksi dalam pidato pada Rabu (27/4). "Di satu sisi, dia mengatakan 'kita akan membuat Amerika kuat kembali' dan di sisi lain, menekankan penarikan diri Amerika dari dunia. Kedua hal itu tampaknya tidak sejalan. Tampaknya itu tidak dipikirkan matang-matang," kritiknya.
Dalam pidatonya, Trump memperingatkan sekutu-sekutu AS di Eropa dan Asia bahwa mereka harus belajar mempertahankan diri. Trump juga bersumpah akan menggugurkan kesepakatan perdagangan AS, kemudian mengubah posisi NATO melawan migrasi dan Islam radikal, serta menempatkan kepentingan nasional AS di atas seluruh pertimbangan yang diambil.
Baca juga: Kebijakan Luar Negeri ala Trump Singgung ISIS
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini