Dalam pidatonya di Washington, AS, pada Rabu (27/4) waktu setempat, Trump bersumpah akan merontokkan karat yang ada pada kebijakan luar negeri AS saat ini. Trump juga sempat menyampaikan harapan soal potensi peningkatan hubungan AS dengan Rusia.
"Saya meyakini pengurangan ketegangan dan peningkatan hubungan dengan Rusia, dari posisi yang sama-sama bermanfaat, dimungkinkan terjadi," ujar Trump, sembari menambahkan bahwa AS bisa saja meninggalkan meja perundingan jika Rusia terlalu menuntut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir CNN, Jumat (29/4/2016), bagian pidato itulah yang menuai sambutan hangat di kalangan publik Rusia. Di Lapangan Merah, Moskow, para pejalan kaki yang berbicara kepada CNN, memuji pengusaha real estate asal New York itu.
"Hal yang penting soal dia (Trump) adalah kemauannya untuk menciptakan terobosan dalam hubungan dengan Rusia, mungkin kedua negara tidak akan semakin dekat, tapi setidaknya akan ada dialog," sebut salah satu warga Rusia yang diwawancarai CNN di dekat Kremlin.
"Yang terutama, Trump seorang sosok positif dan dia berbicara baik soal Putin. Dia menginginkan perubahan positif di Amerika," timpal warga Rusia lainnya.
Baca juga: Serbuk Putih Mencurigakan Dikirimkan Untuk Donald Trump
Banyak warga Rusia yang meyakini Trump dan Putin bisa akrab hingga level personal. Hal itu, dianggap warga Rusia, akan mampu mengurangi ketegangan yang terus menyelimuti hubungan kedua negara beberapa tahun terakhir.
Baru-baru ini, Putin melontarkan pujian untuk Trump. "Sosok yang cemerlang, tidak diragukan memang berbakat," puji Trump. Pujian itu langsung dibalas oleh Trump yang mengatakan: "Saya menyukainya (Putin-red) karena dia menyebut saya jenius. Dia menyebut Trump pemimpin yang sebenarnya."
Secara terpisah, Kepala Dewan Kebijakan Pertahanan dan Luar Negeri Rusia Fyodor Lukyanov meyakini Putin akan menyukai gaya Trump. "Putin menyukai orang yang blak-blakan, terbuka dan mengabaikan political correctness. Dan itulah kasusnya dengan Trump," sebut Lukyanov kepada CNN.
"Trump menunjukkan kesiapan untuk berhubungan dengan Presiden Rusia, bukannya memicu konflik dengan kita, hal yang dilakukan pemerintahan (AS) saat ini," ucap Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri pada Parlemen Rusia, Alexey Pushkov, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.
Baca juga: Donald Trump Sapu Bersih 5 Negara Bagian, Hillary Menangi 3 Negara Bagian
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini