Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan memberikan dukungan teknis untuk misi pertama SpaceX ke Mars ini. Misi pesawat luar angkasa tanpa awak bernama Red Dragon ini, akan diluncurkan paling cepat tahun 2018 mendatang. NASA sendiri memiliki misi mengirimkan manusia ke Mars setidaknya pada tahun 2030 mendatang.
"SpaceX bisa memberikan pintu masuk dan data pendaratan berharga bagi NASA untuk perjalanan kami ke Mars, sembari juga mendukung industri Amerika," demikian pernyataan NASA, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pihak SpaceX atau Space Exploration Technologies menyatakan akan mengungkapkan detail program ke Mars pada Kongres Antariksawan Internasional pada September mendatang. "Dragon 2 didesain untuk bisa mendarat di mana saja di dalam sistem tata surya. Misi Red Dragon Mars ini merupakan uji coba terbang pertama," terang Musk melalui Twitter.
Suara bising di dalam kapsul Dragon yang berukuran sebesar mobil jenis SUV itu, menurut Musk, akan membuat orang-orang tidak nyaman berlama-lama di dalam. Terlebih perjalanan ke Mars memakan waktu berbulan-bulan.
SpaceX kini menerbangkan kapsul Dragon versi kargo dari dan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk mengirim suplai logistik di bawah kontrak senilai US$ 2 miliar dengan NASA. SpaceX berusaha mengembangkan kapsul Dragon itu agar bisa membawa astronaut dalam kontrak terpisah dengan NASA senilai US$ 2,6 miliar. Uji coba terbang pertama ke ISS dijadwalkan untuk tahun 2017.
NASA tidak berencana membantu pendanaan misi SpaceX ke Mars. SpaceX memiliki investasi independen untuk pengembangan kapsul luar angkasa, landasan peluncuran serta roket kelas berat untuk misi ke Mars. Roket kelas berat jenis Falcon 9 milik SpaceX baru-baru ini mencetak sejarah dengan berhasil mendarat di atas landasan baik di darat maupun di laut, setelah menjalankan misi ke luar angkasa.
![]() |
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini