Berbagai foto dari lokasi kejadian, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/4/2016), menampilkan potongan tubuh manusia yang diduga pelaku bom bunuh diri. Jasad pelaku itu tergeletak di sebelah masjid dan diyakini berjenis kelamin perempuan. Kantor gubernur setempat menyatakan, wanita yang menjadi pelaku bom meledakkan diri pada Rabu (27/4) sekitar pukul 17.26 waktu setempat, di dekat pintu masuk sebelah barat Masjid Besar Bursa.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini. "Serangan ini dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri. Pelakunya seorang wanita," terang pejabat senior pemerintahan Turki yang enggan disebut namanya, kepada Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu toko mengalami kerusakan akibat ledakan (AFP Photo/Onur Yurtsever) |
Disampaikan kantor gubernur setempat, seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu Agency, ledakan bom itu menewaskan satu orang. Menteri Kesehatan Turki Mehmet Muezzinoglu menyatakan, sekitar 20 korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit setempat.
Muezzinoglu menambahkan, pelaku diidentifikasi sebagai wanita muda yang berusia sekitar 25 tahun. "Identitas rinci pengebom akan diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri," sebutnya.
Secara terpisah, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengecam keras ledakan ini. "Serangan ini tidak akan membuat Turki mundur dari posisi kuatnya memerangi terorisme," tegasnya.
Serangan bom di Bursa ini terjadi selang sehari setelah peringatan yang dirilis otoritas Amerika Serikat (AS) terhadap warganya di Turki. AS mengingatkan seluruh warganya di Turki untuk mewaspadai ancaman teroris di kawasan-kawasan wisata negara tersebut.
Baca juga: AS Ingatkan Warganya di Turki Waspadai Ancaman Teroris
Bursa merupakan kota terbesar keempat di Turki, yang juga dikenal sebagai pusat industri di sepanjang Laut Marmara. Meskipun tidak menjadi tujuan wisata utama, Bursa cukup menarik perhatian banyak turis asing karena arsitektur kota bergaya era Ottoman.
(nvc/ita)












































Salah satu toko mengalami kerusakan akibat ledakan (AFP Photo/Onur Yurtsever)