Tentara AS Berjasa Gagalkan Plot Serangan Bom di Sekolah Denmark

Tentara AS Berjasa Gagalkan Plot Serangan Bom di Sekolah Denmark

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 22 Apr 2016 13:29 WIB
Tentara AS Berjasa Gagalkan Plot Serangan Bom di Sekolah Denmark
Bradley Grimm saat menerima penghargaan dari Denmark (CNN/Courtesy Danish Defense Ministry)
Washington - Seorang tentara Amerika Serikat berjasa menggagalkan plot terorisme di kawasan Eropa. Rencana yang digagalkan itu melibatkan teroris yang akan meledakkan sebuah sekolah di Denmark.

Seperti dilansir CNN, Jumat (22/4/2016), Kapten Bradley Grimm mendapatkan informasi intelijen soal rencana serangan teror dari dokumen-dokumen yang dikumpulkan saat penggerebekan di Irak. Dari dokumen tersebut, Kaptem Grimm mendapat informasi soal militan asing dari Denmark.

Disampaikan juru bicara koalisi melawan ISIS, Kolonel Steve Warren, dokumen itu juga berisi informasi soal ancaman teror terhadap sebuah sekolah di Denmark menggunakan bom rakitan. Tidak dijelaskan lebih lanjut milik kelompok militan siapa dokumen itu, namun militer AS kini tengah menjalankan misi melawan ISIS di Irak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi yang dia berikan membantu penggagalan plot (teror) dan berujung pada penangkapan serta penyitaan bahan peledak (di Denmark)," tutur Warren dalam pernyataannya.

"Kinerja Brad telah menyelamatkan nyawa warga Denmark," imbuhnya.

Grimm kini ditugaskan di pangkalan udara al-Asad di Provinsin Anbar, Irak. Temuan rencana teror itu, sebut Warren, dilakukan Grimm secara sukarela di luar tugas utamanya sebagai tentara AS yang tengah melaksanakan operasi militer di Irak.

Baru-baru ini, Grimm menerima penghargaan khusus dari pemerintah Denmark bernama 'Danish Defense Medal for Special Meritorious Effort' yang langsung diberikan oleh Menteri Pertahanan Denmark, Jenderal Peter Bartram.

"Sementara kami menjalankan tugas operasi, juga bekerja bersama mitra kami di Irak, kami terus bekerja bersama mereka untuk mencari informasi sekecil apapun yang kami anggap berkaitan dengan serangan maupun operasi eksternal yang direncanakan ISIL (nama lain ISIS)," terang Warren.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads