Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/4/2016), ledakan dahsyat mengguncang fasilitas pabrik chlorinate 3 yang ada di kompleks Pemex di Veracruz pada Rabu (20/3) sore waktu setempat. Lokasi ledakan ada di dekat pelabuhan Coatzacoalcos, salah satu pusat ekspor minyak terbesar Pemex.
"Kami telah memeriksa seluruh area terdampak di dalam kompleks, dan sangat disayangkan, sejauh ini kami menemukan 13 korban (tewas)," terang pejabat senior Divisi Perlindungan Sipil pada Kementerian Dalam Negeri, Luis Felipe Puente.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedikitnya 136 orang luka-luka akibat ledakan ini, dengan 13 korban di antaranya mengalami luka parah. Sedangkan sebanyak 18 orang lainnya masih hilang hingga kini. Satu fasilitas di pabrik kimia tersebut hancur dan belum bisa disisir oleh petugas penyelamat.
CEO Pemex Jose Antonio Gonzalez Anaya mengunjungi lokasi ledakan pada Kamis (21/4). Kepada televisi lokal, Gonzalez Anaya menyebut penyebab insiden tersebut masih belum jelas. "Kami tahu ada kebocoran, tapi kami tidak tahu kenapa, tapi semuanya mengarah pada kecelakaan," ucap Gonzalez Anaya.
![]() |
Bau amonia memenuhi udara di sekitar lokasi ledakan, sedangkan turbin yang ada di pabrik masih mengeluarkan asap abu-abu hingga Kamis (21/4) sore. Otoritas setempat memblokir pintu masuk ke fasilitas untuk alasan keamanan. Para petugas dan pejabat yang ada di lokasi mengenakan masker warna biru untuk melindungi diri dari asap kimia. Sementara itu, keluarga korban mendatangi lokasi untuk meminta kejelasan soal keluarga mereka yang masih hilang.
"Kami merasa putus asa karena tidak ada pejabat yang keluar menunjukkan wajahnya," tutur Ancelma Cordero (49) yang adik laki-lakinya (21) menjadi salah satu korban hilang dalam insiden ini.
![]() |
Cordero mengaku dirinya sudah menunggu semalaman dan kepalanya mulai terasa sakit. "Mereka memberitahu kami bahwa kami menghirup udara beracun dan kami harus pergi. Tapi ... jika kami pergi, mereka akan membuat jasad-jasadnya hilang," ucapnya.
Dalam pernyataannya, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyebut ledakan ini sebagai insiden tragis. Nieto berjanji akan mendatangi lokasi kejadian untuk menemui para korban.
(nvc/ita)