Seperti dilansir Reuters, Kamis (21/4/2016), ledakan ini memicu kepulan asap kimia berbahaya yang membubung ke udara. Insiden ini melanda kompleks perusahaan minyak negara Pemex yang di kota Veracruz, pada Rabu (20/4) sore waktu setempat.
Ledakan guncang fasilitas petrokimia Meksiko (REUTERS/Angel Hernandez) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, pihak Pemex menyebut ledakan itu terjadi di fasilitas pabrik chlorinate 3 yang terletak dekat Pelabuhan Coatzacoalcos, salah satu pusat ekspor minyak Pemex. Ledakan itu memicu kepulan asap besar dan berwarna gelap ke udara.
Ledakan mengguncang fasilitas petrokimia Meksiko (REUTERS/Angel Hernandez) |
Otoritas urusan darurat setempat menyebut ratusan orang harus dievakuasi dari lokasi ledakan. Tayangan televisi lokal menampilkan bola api yang diikuti kepulan asap tebal ke udara. Pihak perusahaan menyatakan aktivitas ekspor minyak tidak terdampak insiden ini.
Hingga kini, pemicu ledakan itu masih belum diketahui pasti. Pemex mengimbau warga setempat untuk menjauh dari lokasi karena dikhawatirkan adanya kepulan asap beracun yang menyebar.
Ambulans siaga di lokasi ledakan (REUTERS/Angel Hernandez) |
Ledakan ini tepatnya mengenai fasilitas Petroquimica Mexicana de Vinilo atau PMV, pabrik petrokimia plastik yang merupakan joint venture antara unit petrokimia Pemex dengan pabrik pipa plastik Meksiko, Mexichem. Fasilitas itu dikelola oleh Mexichem dan terletak di bagian dalam kompleks petrokimia Pemex, Pajaritos. Dalam pernyataan terpisah, Mexichem menyebut ledakan terjadi di dalam unit ethylene.
Insiden lain pernah terjadi pada Februari lalu, ketika kebakaran menewaskan satu pekerja di salah satu fasilitas PMV. Sedangkan 3 minggu sebelumnya, kebakaran melanda bagian lain di kompleks Pemex dan menewaskan 3 pekerja serta melukai 7 orang lainnya.
(nvc/ita)












































Ledakan guncang fasilitas petrokimia Meksiko (REUTERS/Angel Hernandez)
Ledakan mengguncang fasilitas petrokimia Meksiko (REUTERS/Angel Hernandez)
Ambulans siaga di lokasi ledakan (REUTERS/Angel Hernandez)