"Setidaknya tujuh orang telah tewas dan 327 orang, yang kebanyakan warga sipil, terluka dalam serangan itu," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Ismail Kawosi seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (19/4/2016).
Ditambahkannya, banyak korban luka saat ini dalam kondisi kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok Taliban mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang mengguncang ibukota Afghanistan pada saat jam sibuk pagi hari itu. Seorang pengebom bunuh diri Taliban yang mengendarai mobil meledakkan diri di kantor departemen keamanan nasional itu.
Sejumlah saksi mata menuturkan kepada Reuters, baku tembak sempat berlangsung selama lebih dari 30 menit setelah ledakan terjadi di kompleks gedung pemerintahan di Kabul, yang juga menjadi lokasi markas NATO dan Kedubes AS.
Baik Kedubes AS maupun markas NATO tidak terkena dampak ledakan itu. Namun gambar dari lokasi kejadian menunjukkan kaca jendela salah satu kantor di kompleks unit Direktorat Keamanan Nasional (NDS) pecah akibat ledakan.
(ita/ita)











































