Disampaikan sejumlah saksi mata dan otoritas setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/4/2016), asap hitam pekat terlihat membubung ke udara dari sebuah lokasi di dekat kompleks gedung pemerintahan dan badan keamanan Afghanistan, yang juga menjadi lokasi markas NATO dan Kedubes AS.
Suara sirene di kompleks pemerintahan itu sempat berbunyi setelah ledakan terjadi. Saksi mata Reuters di lokasi kejadian juga melaporkan suara baku tembak selama lebih dari setengah jam, setelah ledakan terjadi di area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada indikasi soal pemicu ledakan ini maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab. Meskipun militan Taliban dan jaringan Haqqani yang masih terkait Al-Qaeda kerap melakukan serangan serupa di Kabul beberapa waktu lalu.
Sejak pasukan internasional mengakhiri misi militer di Afghanistan pada akhir tahun 2014 lalu, Taliban dilaporkan semakin menguat. Usai ledakan ini, pihak Kedubes AS menyatakan pihaknya tidak terdampak, demikian juga dengan markas NATO.
Dalam pernyataannya, Istana Kepresidenan Afghanistan menyebut ledakan itu sebagai serangan dan menyatakan kecaman keras. Istana Kepresidenan Afghanistan juga menyebut sejumlah orang tewas dan luka-luka akibat ledakan itu, namun jumlah pastinya belum diketahui.
Juru bicara rumah sakit darurat di Kabul menyebut pihaknya menerima sedikitnya 8 tentara Afghanistan yang mengalami luka ringan usai ledakan.
(nvc/ita)











































