Rekaman dan foto-foto insiden yang terjadi pada 11 dan 12 April tersebut hari ini ramai menghiasi pemberitaan media asing. Dalam rekaman terlihat dua jet tempur Rusia, Sukhoi Su-24 terbang hanya dalam jarak 30 meter dari atas kapal perang AS, USS Donald Cook. Jet-jet tempur Rusia tersebut beberapa kali melintas terbang rendah di atas kapal perang AS.
Menurut media Washington Post, jet tempur Rusia melakukan manuver tersebut lebih dari 15 kali dalam dua hari tersebut. Media The Military Times menyebut provokasi tersebut "serangan simulasi".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media News.com.au, Kamis (14//4/2016) mempertanyakan reaksi AS yang santai atas manuver tersebut. Menurut media Australia itu, aksi provokasi seperti itu harusnya telah membuat AS marah. Namun pemerintah AS hanya mengeluarkan pernyataan standar yang menyebutkan insiden itu merupakan pelanggaran perjanjian antara AS dan Uni Soviet pada tahun 1973.
"Ada laporan pesawat-pesawat Rusia terbang terlalu dekat dengan sebuah kapal Angkatan Laut AS dan sebuah pesawat Polandia. Insiden ini, Anda tak akan terkejut mendengarnya, sepenuhnya tidak konsisten dengan norma-norma militer profesional yang beroperasi dalam jarak saling berdekatan di perairan internasional," demikian statemen juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
"Setiap aktivitas militer di masa damai harus konsiten dengan norma internasional dan dilakukan dengan memperhatikan hak-hak negara lain dan keselamatan pesawat lain," demikian bunyi statemen yang dirilis Gedung Putih atas nama Presiden AS Barack Obama.
Angkatan Laut AS mengirimkan kapal perang Donald Cook ke Laut Baltik beserta tiga kapal lainnya sejak pekan lalu. Pengerahan kapal-kapal perang itu dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan di wilayah perairan Eropa.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini