Al-Qaeda Mulai Bangkit Lagi di Afghanistan

Al-Qaeda Mulai Bangkit Lagi di Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 13 Apr 2016 18:21 WIB
Ilustrasi (AFP PHOTO/HO/AL-MALAHEM MEDIA)
Kabul - Pejabat pertahanan Afghanistan memperingatkan bahwa militan Al-Qaeda mulai bangkit kembali. Al-Qaeda disebut sangat aktif dan masih menjadi ancaman besar bagi Afghanistan.

Al-Qaeda menjadi alasan Amerika Serikat menginvasi Afghanistan sekitar 15 tahun lalu. Pada 2014, AS menyatakan misi militer di Afghanistan berakhir, namun sejumlah kecil tentara AS masih ditugaskan hingga akhir tahun 2016. Seperti dilansir CNN, Rabu (13/4/2016), seorang pejabat senior AS mengungkapkan kekhawatiran soal aktifnya pemimpin Al-Qaeda di wilayah terpencil Afghanistan, dan anggota Al-Qaeda yang mungkin jumlahnya lebih besar dari yang diperkirakan.

Kepada CNN, pelaksana tugas Menteri Pertahanan Afghanistan Masoom Stanikzai menyebut Al-Qaeda masih low profile atau tidak banyak menarik perhatian, namun mulai berkembang. "Mereka (Al-Qaeda) sangat, sangat aktif. Mereka bergerak diam-diam dan mulai melakukan reorganisasi dan mempersiapkan diri untuk serangan lebih besar," terang Stanikzai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bergerak di belakang jaringan (militan) lainnya, memberikan mereka dukungan dan pengalaman yang mereka dapat di banyak tempat. Dan menggandakan sumber daya serta rekrutmen mereka dan hal lainnya. Itulah bagaimana mereka bergerak -- mereka tidak banyak bicara. Mereka tidak memberikan pernyataan pers. Ini menjadi ancaman besar," tegasnya.

Baca juga: Ada Ancaman ISIS dan Al-Qaeda, AS Keluarkan Travel Warning ke Arab Saudi

Secara terpisah, Wakil Kepala Staf untuk kehadiran militer AS di Afghanistan, Mayor Jenderal Jeff Buchanan menyebut temuan terbaru saat penghancuran kamp pelatihan Al-Qaeda di Kandahar pada Oktober tahun lalu, berdampak pada revisi perkiraan AS soal kekuatan Al-Qaeda.

"Jika Anda kembali pada tahun lalu, ada banyak penghitungan intel yang menyebut Al-Qaeda di Afghanistan mungkin memiliki 50-100 anggota, tapi dalam satu kamp ini kami menemukan lebih dari 150 orang," sebutnya.

"Jumlahnya memang tidak mencapai ribuan, tapi di sejumlah wilayah terpencil di Afghanistan, ada pemimpin Al-Qaeda yang memicu kekhawatiran kami dan tidak diketahui seberapa besar kemampuan mereka," imbuh Buchanan. Pejabat AS menyebut anggota Al-Qaeda di Afghanistan bisa mencapai 300 orang.

Baca juga: AS Rilis Dokumen Osama bin Laden Tentang Perjuangan Al-Qaeda

Kamp Al-Qaeda yang hancur itu juga menunjukkan keterkaitan besar antara Al-Qaeda di Afghanistan dengan sayap militan Al-Qaeda di Asia Selatan (AQIS). Sebelumnya kedua kelompok tidak pernah bersatu. "Menemukan mereka (AQIS) di Afghanistan cukup mengganggu," ujar Buchanan.

Di sisi lain, Stanikzai mengungkapkan kekhawatiran Afghanistan soal berkembangnya hubungan antara Al-Qaeda dengan Taliban. Sejak Mullah Akhtar Mohammad Mansour memimpin Taliban pada pertengahan 2015, kelompok militan itu semakin dekat dengan Al-Qaeda. Menurut pejabat AS, wakil komandan Taliban saat ini, Siraj Haqqani, merupakan ketua jaringan militan Haqqani dan juga fasilitator top Al-Qaeda di Afghanistan.

"Pendukung terbesar adalah Taliban. Mereka (Al-Qaeda) butuh petempur, mereka butuh dukungan dan mereka butuh rekrutmen dari tempat lain, itulah mengapa (Taliban) merangkul mereka," ucapnya.

Baca juga: Tujuh Hal tentang Osama bin Laden

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads