Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, selang sehari sebelum Presiden Barack Obama menemui tim keamanan nasional di markas CIA untuk mengkaji pertempuran melawan ISIS.
"Dengan bekerja bersama dan melalui mitra lokal, kami merebut kembali 40 persen wilayah yang setahun lalu dikuasai Daesh (nama Arab untuk ISIS) di Irak dan 10 persen di Suriah," ucap Blinken kepada anggota parlemen AS dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (13/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menhan Prancis: Benteng ISIS di Irak dan Suriah Harus Dikuasai Tahun 2016
Namun Blinken tidak menyebut secara rinci jumlah kekuatan ISIS saat ini dalam pernyataannya kepada Komisi Senat AS, yang mengawasi pendanaan program Departemen Luar Negeri AS dalam memberantas ekstremisme.
Namun pada September 2014 lalu, sesuai penghitungan akhir yang disebut Blinken, seorang pejabat intelijen AS menuturkan kepada AFP, bahwa CIA meyakini ISIS memiliki sekitar 20 ribu hingga 31.500 anggota di lapangan, baik militan asing maupun warga lokal.
Sejak saat itu, pasukan militer Irak dan milisi Kurdi dengan didukung serangan udara AS berhasil memukul mundur ISIS dari sejumlah kota seperti Tikrit dan Ramadi di Irak, serta sejumlah wilayah di Suriah bagian utara. Sedangkan militer Suriah yang didukung serangan udara Rusia berhasil merebut kembali Palmyra dari ISIS.
Baca juga: Ada Ancaman ISIS dan Al-Qaeda, AS Keluarkan Travel Warning ke Arab Saudi
Pada Rabu (13/4) waktu setempat, Obama dan para pejabat tinggi keamanan AS akan mengevaluasi perkembangan operasi militer anti-ISIS serta membahas proposal soal rencana meningkatkan tekanan pada ISIS.
"Presiden telah meminta mereka untuk datang kepadanya dengan gagasan soal bagaimana caranya memperkuat elemen dalam strategi kami yang paling sukses," tutur juru bicara Gedung Putih AS, Josh Earnest, kepada wartawan.
(nvc/ita)











































