Mantan CEO: Tak Ada Pelanggaran dan Aktivitas Ilegal 1MDB

Mantan CEO: Tak Ada Pelanggaran dan Aktivitas Ilegal 1MDB

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 08 Apr 2016 16:30 WIB
Ilustrasi (REUTERS/Olivia Harris/Files)
Kuala Lumpur - Mantan CEO perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Shahrol Azral Ibrahim Halmi mengomentari seruan untuk menyelidiki dirinya. Shahrol menyatakan tidak ada pelanggaran hukum maupun aktivitas ilegal 1MDB selama dirinya menjabat.

Laporan terbaru Komisi Informasi Publik (PAC), bagian dari parlemen Malaysia, menyatakan kinerja dan pengelolaan 1MDB tidak memuaskan. PAC juga menyerukan penegak hukum Malaysia untuk menyelidki Shahrol yang menjabat periode 2009-2013.

Disampaikan Shahrol dalam pernyataannya, seperti Channel News Asia, Jumat (8/4/2016), dirinya pernah hadir di hadapan anggota PAC untuk memberikan keterangan saat dirinya menjabat CEO 1MDB. PAC memang menggelar penyelidikan sendiri terhadap 1MDB yang bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait penyelidikan (PAC), saya tampil di hadapan anggota PAC yang terhormat dalam beberapa kesempatan," sebut Shahrol.

Baca juga: Parlemen Malaysia Sebut 1MDB Terindikasi Pidana, Minta Eks CEO Diselidiki

"Saya memberikan keterangan secara jujur dan menyeluruh soal masa jabatan saya sebagai CEO 1MDB. Seperti dijelaskan kepada PAC, saya berharap untuk menekankan kembali bahwa tidak ada pelanggaran hukum atau aktivitas ilegal oleh perusahaan di bawah pengawasan saya," tegasnya.

"Saya akan terus bekerja sama penuh, percaya diri bahwa saya tidak melakukan kesalahan dan tidak memiliki hal apapun untuk disembunyikan," ucap Shahrol.

Dalam laporannya berjudul Laporan Pengawasan Pengelolaan 1MDB, PAC menyatakan Shahrol Azral sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kelemahan dalam pengelolaan 1MDB. Laporan itu, seperti dilansir AFP, juga menemukan adanya pembayaran ke luar negeri tanpa izin senilai lebih dari US$ 3 miliar yang diambil dari dana 1MDB. Namun laporan itu sama sekali tidak menyebut Perdana Menteri Najib Razak yang menjabat Dewan Penasihat 1MDB.

Baca juga: Disebut Terindikasi Pidana, Dewan Pimpinan 1MDB Ajukan Pengunduran Diri

Kecurigaan terhadap 1MDB dimulai setelah utang perusahaan negara itu meningkat dari 5 miliar ringgit pada tahun 2009, menjadi 42 miliar ringgit pada tahun 2014. Perusahaan itu menjual tanah dan aset-aset berharganya tahun lalu, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi mengurangi timbunan utang.

PAC mulai menyelidiki 1MDB sejak Mei tahun lalu. Penyelidikan PAC terhenti pada Juli tahun lalu, setelah Ketua PAC Nur Jazlan Mohamed mengundurkan diri setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia.

Baca juga: Perusahaan Malaysia 1MDB Dituding Ikut Biayai Produksi Film Hollywood

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads