Panama Papers yang dirilis The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Senin (4/4), menunjukkan anak perempuan PM Sharif, Mariam dan kedua anak laki-lakinya, Hussain dan Hassan memiliki sedikitnya 3 perusahaan offshore di British Virgin Islands, wilayah tax haven atau bebas pajak.
Dokumen Panama yang dianalisis ICIJ, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/4/2016), menunjukkan perusahaan-perusahaan offshore milik anak-anak PM Sharif terlibat pembelian dan penggadaian properti di Inggris dengan nilai mencapai US$ 13,8 juta. Kemudian disebut juga pembelian sebuah perusahaan induk berbasis di Liberia oleh salah satu perusahaan anak PM Sharif senilai US$ 11,2 juta pada Agustus 2007.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Datanya Diretas, Mossack Fonseca Lapor ke Jaksa Agung Panama
PM Sharif juga mengumumkan pembentukan komisi khusus untuk menyelidiki secara mendalam berbagai tudingan terhadap keluarganya, mulai dari tudingan menghindari pajak hingga menyembunyikan aset.
"Saya telah memutuskan untuk membentuk komisi kehakiman tingkat tinggi yang dipimpin seorang pensiunan hakim Mahkamah Agung. Komisi ini akan mengambil keputusan setelah menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana tudingan ini ditanggapi," tegas PM Sharif, seperti dilansir AFP.
"Beberapa rekan saya menasihati, karena tidak ada tudingan terhadap saya dan anak-anak saya sudah dewasa dan bertanggung jawab atas urusan mereka sendiri, saya harus tetap menjaga jarak dari isu ini. Tapi saudara sebangsa dan setanah air, saya ingin fakta diungkapkan kepada bangsa ini dan setiap warga Pakistan harus menyadari kenyataan dari tudingan ini," imbuhnya.
"Saya katakan, orang-orang yang mengulang-ulang tudingan semacam ini (korupsi) harus menghadapi komisi itu dan membuktikan tudingan mereka," tandas PM Sharif, sembari menekankan seluruh kekayaan keluarga didapat dengan susah payah melalui jaringan bisnis di Pakistan dan Arab Saudi.
![]() |
(nvc/ita)