Anak-anaknya Terseret, PM Pakistan Bentuk Komisi Selidiki Dokumen Panama

Panama Papers

Anak-anaknya Terseret, PM Pakistan Bentuk Komisi Selidiki Dokumen Panama

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Apr 2016 17:27 WIB
Nawaz Sharif (REUTERS/Faisal Mahmood)
Islamabad - Nama anak-anak Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif tercantum dalam Panama Papers. PM Sharif langsung membentuk komisi khusus untuk menyelidiki bocoran dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama tersebut.

Panama Papers yang dirilis The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Senin (4/4), menunjukkan anak perempuan PM Sharif, Mariam dan kedua anak laki-lakinya, Hussain dan Hassan memiliki sedikitnya 3 perusahaan offshore di British Virgin Islands, wilayah tax haven atau bebas pajak.

Dokumen Panama yang dianalisis ICIJ, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/4/2016), menunjukkan perusahaan-perusahaan offshore milik anak-anak PM Sharif terlibat pembelian dan penggadaian properti di Inggris dengan nilai mencapai US$ 13,8 juta. Kemudian disebut juga pembelian sebuah perusahaan induk berbasis di Liberia oleh salah satu perusahaan anak PM Sharif senilai US$ 11,2 juta pada Agustus 2007.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak disebutkan lebih lanjut soal sumber aset yang dipegang perusahaan induk anak-anak Sharif. Dalam pernyataan resmi yang disiarkan televisi setempat, PM Sharif menyangkal adanya pelanggaran hukum oleh keluarganya dan menyebut tudingan korupsi hanyalah tudingan lama.

Baca juga: Datanya Diretas, Mossack Fonseca Lapor ke Jaksa Agung Panama

PM Sharif juga mengumumkan pembentukan komisi khusus untuk menyelidiki secara mendalam berbagai tudingan terhadap keluarganya, mulai dari tudingan menghindari pajak hingga menyembunyikan aset.

"Saya telah memutuskan untuk membentuk komisi kehakiman tingkat tinggi yang dipimpin seorang pensiunan hakim Mahkamah Agung. Komisi ini akan mengambil keputusan setelah menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana tudingan ini ditanggapi," tegas PM Sharif, seperti dilansir AFP.

"Beberapa rekan saya menasihati, karena tidak ada tudingan terhadap saya dan anak-anak saya sudah dewasa dan bertanggung jawab atas urusan mereka sendiri, saya harus tetap menjaga jarak dari isu ini. Tapi saudara sebangsa dan setanah air, saya ingin fakta diungkapkan kepada bangsa ini dan setiap warga Pakistan harus menyadari kenyataan dari tudingan ini," imbuhnya.

"Saya katakan, orang-orang yang mengulang-ulang tudingan semacam ini (korupsi) harus menghadapi komisi itu dan membuktikan tudingan mereka," tandas PM Sharif, sembari menekankan seluruh kekayaan keluarga didapat dengan susah payah melalui jaringan bisnis di Pakistan dan Arab Saudi.

Kantor Mossack Fonseca di Panama (REUTERS/Carlos Jasso)


(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads