Disampaikan militer Suriah dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/4/2016), pesawat tempur itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal antipesawat. Namun kelompok pemberontak menyebut pesawat Suriah itu dijatuhkan oleh senjata antipesawat.
Rudal antipesawat berbeda dengan senjata antipesawat. Rudal antipesawat atau yang biasa disebut rudal darat-ke-udara memiliki jangkauan lebih jauh dan menembakkan rudal, sedangkan senjata antipesawat menembakkan mortir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, pesawat tempur Suriah itu ditembak jatuh di wilayah dataran tinggi Talat al-Iss, dekat Aleppo pada Selasa (5/4) waktu setempat. Observatory menyebut, area itu menjadi lokasi bombardir pesawat tempur Suriah dan sekutunya Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Pilot pesawat tempur itu, sebut Observatory, berhasil selamat setelah pesawat jatuh. Namun kini pilot itu disekap oleh kelompok Nusra Front yang masih terkait Al-Qaeda. Dalam konflik Suriah, Nusra Front menentang rezim Assad.
Kelompok Nusra Front kemudian merilis video yang menampilkan puing pesawat tempur Suriah itu di lapangan terbuka. Penampakan sang pilot juga ditampilkan namun di lokasi berbeda. Dalam video, sang pilot menyebut identitasnya sebagai Khaled dan menyatakan dirinya tengah menjalankan misi pengeboman di area tersebut ketika terkena tembakan senjata antipesawat.
Dalam keterangan terpisah, militer Suriah menyebut pesawat tempur itu sedang menjalankan misi pengintaian ketika ditembak jatuh. Militer Suriah menyebut, operasi penyelamatan pilot pesawat tempur tersebut masih berlangsung.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini