Namanya Masuk dalam Bocoran Dokumen Panama, PM Islandia Didesak Mundur

Namanya Masuk dalam Bocoran Dokumen Panama, PM Islandia Didesak Mundur

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Apr 2016 10:57 WIB
Foto: REUTERS/Bertil Enevag Ericson/Scanpix/Files
Reykjavik - Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson didesak mundur oleh ribuan demonstran. Desakan ini muncul setelah bocoran dokumen Panama mengindikasikan sang PM dan istrinya menggunakan perusahaan offshore untuk menyembunyikan investasi jutaan dolar AS.

Seperti dilansir AFP, Selasa (5/4/2016), ribuan orang berkumpul di alun-alun di luar gedung parlemen di Reyjavik pada Senin (4/4) malam waktu setempat, untuk menyerukan PM Gunnlaugsson mundur dari jabatannya.

Unjuk rasa mendesak PM Islandia mundur (REUTERS/Stigtryggur Johannsson)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bocoran dokumen yang berasal dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama itu, menunjukkan PM Gunnlaugsson dan istrinya, Anna Sigurlaug Palsdottir, pernah membeli sebuah perusahaan offshore di British Virgin Islands tahun 2007 lalu. Gunnlaugsson kemudian menjual 50 persen saham perusahaan tersebut kepada istrinya dengan harga simbolis satu dollar AS pada akhir tahun 2009.

Baca juga: Diskusi Media Sosial Soal Dokumen Panama Disensor di China

Namun ketika dia terpilih menjadi anggota parlemen Partai Progresif pada April 2009, Gunnlaugsson lalai untuk menyebutkan hal tersebut saat mengumumkan kepemilikan sahamnya. Kepada televisi setempat RUV, Gunnlaugsson mengaku menyesal tidak mengungkapkan hal itu lebih awal.

Gunnlaugsson yang mantan jurnalis ini, bersikeras bahwa dirinya tidak pernah berniat memindahkan hartanya kepada perusahaan offshore. Dia juga menegaskan, istrinya selalu membayar semua pajak di Islandia.

Unjuk rasa mendesak PM Islandia mundur (REUTERS/Stigtryggur Johannsson)


"Dia (sang istri) tidak pernah memanfaatkan surga pajak dan juga perusahaannya bukanlah perusahaan offshore," ucapnya.

Dalam pernyataan kepada televisi setempat Channel 2, Gunnlaugsson bersikeras tidak akan mundur dari jabatannya. "Saya tidak mempertimbangkan untuk mundur karena persoalan ini, saya juga tidak akan berhenti karena persoalan ini," tegasnya.

Baca juga: Panama Juga Selidiki Bocoran Dokumen Firma Hukum Mossack Fonseca

Perusahaan offshore merupakan perusahaan yang beroperasi di luar wilayah tempatnya terdaftar atau di luar kediaman direktur, pemilik, pemegang saham perusahaan itu. Perusahaan seperti ini biasanya didirikan di wilayah surga pajak, yang pungutan pajaknya rendah. Memiliki perusahaan offshore bukan tindakan ilegal, namun terkadang dimanfaatkan untuk pencucian uang atau menyembunyikan aset dari otoritas pajak di negara lain.

Unjuk rasa mendesak PM Islandia mundur (REUTERS/Stigtryggur Johannsson)


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads