FBI Turun Tangan di Bom Brussels, Periksa Laptop Milik Ibrahim

FBI Turun Tangan di Bom Brussels, Periksa Laptop Milik Ibrahim

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Mar 2016 19:44 WIB
FBI Turun Tangan di Bom Brussels, Periksa Laptop Milik Ibrahim
Kondisi bandara Brussels usai ledakan bom (Reuters)
Washington - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) ikut membantu otoritas Belgia dalam menyelidiki jaringan militan yang mendalangi teror bom Brussels. FBI kini dilaporkan tengah memeriksa sejumlah komputer milik pelaku.

Disampaikan seorang sumber pemerintah AS yang memahami penyelidikan ini, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/3/2015), bahwa sejumlah laptop terkait pelaku tiba di AS pada Jumat (25/3) waktu setempat. Kini, sebut sumber ini, laptop tersebut tengah diperiksa oleh pakar FBI.

Sedangkan dilaporkan media AS Wall Street Journal, bahwa otoritas Belgia hanya mengirimkan salinan hard drive laptop pelaku kepada FBI. Tidak diketahui pasti apakah teknisi FBI telah mendapatkan sejumlah data penting dari perlengkapan yang dikirimkan otoritas Belgia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bandara Brussels Masih Ditutup Pasca Teror Bom

Teror bom Brussels yang melanda pada 22 Maret lalu menewaskan sedikitnya 35 orang, termasuk tiga pelaku bom bunuh diri. Otoritas AS menyatakan siap mendukung upaya otoritas Belgia dalam melacak jaring militan yang mendalangi teror itu.

Tiga pelaku bom bunuh diri diidentifikasi sebagai Ibrahim El Bakraoui, Najim Laachraoui dan Khalid El Bakraoui. Dalam penggerebekan di Schaerbeek selang beberapa hari setelah ledakan terjadi, kepolisian Belgia menemukan laptop Ibrahim yang dibuang di tempat sampah dekat lokasi penggerebekan.

Di dalam laptop itu, polisi menemukan pesan terakhir Ibrahim yang bernada putus asa. "Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan ... diburu di mana saja ... tidak lagi merasa aman," bunyi pesan Ibrahim seperti dilansir AFP, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pesan Terakhir Ibrahim Pengebom Bandara Brussels: Aku Diburu di Mana-mana

Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh sumber pemerintah AS itu apakah laptop Ibrahim yang dibuang itu, ikut diperiksa FBI.

Akhir pekan lalu, Presiden Barack Obama menyatakan sejumlah agen FBI dikerahkan untuk membantu penyidik Belgia dalam menyelidiki teror bom Brussel. Personel-personel FBI itu, menurut Obama, dikerahkan langsung ke Belgia.

Secara terpisah, sejumlah pejabat AS menyebut badan keamanan dan intelijen Belgia kewalahan dan terhambat oleh masalah internal yang menyelimuti berbagai sektor, mulai dari politik, keuangan hingga budaya. Salah satunya adalah persoalan perbedaan bahasa antara penyidik yang berbicara bahasa Prancis dengan bahasa Flemish. Keduanya merupakan bahasa resmi di Belgia.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads