Disampaikan juru bicara koalisi pimpinan AS dalam melawan ISIS, Kolonel Militer Steve Warren, seperti dilansir CNN, Selasa (22/3/2016), sedikitnya dua anggota ISIS tewas dalam serangan yang terjadi pada Senin (21/3) waktu setempat. Tidak ada personel militer AS yang menjadi korban luka maupun korban tewas dalam serbuan ini.
Warren mengaku tak tahu pasti seberapa dekat anggota ISIS itu mendekati perimeter keamanan pangkalan AS. "Hanya beberapa ratus meter, saya perkirakan," sebutnya. Ditambahkan Warren, anggota ISIS lainnya melarikan diri sambil ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan pangkalan militer AS di Irak ini seharusnya dirahasiakan dari publik. Namun ternyata ISIS menyadari keberadaan pangkalan militer AS itu lebih cepat. AS meyakini ISIS sengaja menargetkan pangkalan militer pertama AS di Irak itu sebagai target serangan mereka. Hal ini tidak mengejutkan, sebut Warren, mengingat helikopter militer yang membawa personel dan perlengkapan militer sangat terlihat jelas dari darat.
Secara terpisah, pejabat pertahanan AS menyebut ada beberapa hal yang membuat ISIS menyadari keberadaan personel militer AS di wilayah tersebut. "Anda tidak bisa menyembunyikan 200 personel Marinir," sebut pejabat yang enggan disebut namanya tersebut.
AS, secara publik, diketahui mengerahkan antara 4.500 - 5.000 tentara ke Irak. Jumlah ini termasuk 200 personel Marinir AS yang ditempatkan di Firebase Bell bersama 200 personel pasukan operasi khusus, yang keberadaannya tidak diketahui secara publik.
Koalisi AS menolak untuk mengungkap secara terbuka jumlah pasti tentara AS yang kini ada di Irak. Warren hanya menuturkan kepada wartawan bahwa jumlah perkiraannya sekitar 3.870 tentara. "Ada keputusan untuk tidak merilis jumlah pastinya," ucapnya.
(nvc/ita)











































