Gempuran ke rumah sakit yang dikelola organisasi Doctors Without Borders atau MSF di kota Kunduz tersebut, menewaskan 42 orang. Serangan udara pada Oktober 2015 tersebut dilakukan saat pasukan Afghan yang didukung NATO bertempur dengan para militan Taliban.
Militer AS melakukan penyelidikan atas serangan udara itu dan menyebut tentang adanya faktor kesalahan manusia dalam insiden tragis itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat AS lainnya mengatakan, lebih dari 10 personel militer menghadapi tindakan administratif. Disebutkannya, tindakan administratif tersebut bervariasi mulai dari "konseling negatif", atau disuruh untuk tidak melakukan sesuatu lagi, hingga surat teguran, yang umumnya akan membuat orang bersangkutan tak bisa mendapat promosi jabatan. Pemberhentian dari militer juga mungkin dilakukan.
Pekan depan, Pentagon rencananya akan mempublikasi laporan versinya soal serangan ke rumah sakit MSF tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama telah menyampaikan permintaan maaf atas serangan di Kunduz tersebut. Pentagon juga telah menyatakan akan memberikan ganti rugi kepada keluarga para korban tewas.
(ita/ita)











































