Dituturkan jaksa dalam persidangan, seperti dilansir Reuters, (18/3/2016), Wilders menanyakan kepada pendukungnya pada Maret 2014 lalu, apakah mereka ingin lebih banyak atau lebih sedikit warga Maroko di Belanda. Pertanyaan itu disambut teriakan: "Lebih sedikit! Lebih sedikit! Lebih sedikit!"
Kemudian Wilders menanggapi sambil tersenyum: "Kita akan mengatasi itu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilders telah mendapat perlindungan 24 jam sejak pembunuhan Theo van Gogh tahun 2004, yang sama seperti Wilders telah membuat film yang mengkritik Islam.
Wilders terjerat kasus tahun 2011, setelah menyerukan pajak khusus untuk orang yang mengenakan serban dan menyamakan Alquran dengan autobiografi Hitler 'Mein Kampf'. Wilders juga menyerukan agar warga muslim Belanda yang juga pelaku kriminal dicopot kewarganegaraannya. Saat itu hakim menyatakan pernyataan Wilders memang kasar, namun dia dilepaskan dari jeratan hukum karena pernyataan itu menargetkan agama bukan ras.
"Itu bedanya sekarang. Pernyataannya menargetkan ras tertentu, yang dianggap sebagai tindak pidana," ucap juru bicara kantor jaksa setempat, Ilse de Heer.
Dalam kasus yang disidangkan pada Jumat (18/3) waktu setempat, Wilders dijerat satu dakwaan diskriminasi dan satu dakwaan menghasut kebencian terhadap warga Maroko. Terdapat sekitar 2 persen populasi warga Maroko dari total 17 juta penduduk Belanda.
Wilders juga menyebut warga Maroko sebagai 'sampah' dalam tayangan televisi setempat. Dalam kasus ini, Wilders terancam hukuman maksimal 1 tahun penjara dan hukuman denda maksimum 7.400 euro (Rp 109 juta).
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini