Seperti dilansir Reuters, Kamis (17/3/2016), Obama memerintahkan pembekuan setiap properti milik pemerintah Korut yang ada di AS, juga melarang ekspor barang apapun dari AS ke Korut. Sanksi itu juga memberikan izin pada pemerintah AS untuk memasukkan siapa saja dalam daftar hitam, tidak peduli apakah warga negara AS atau bukan, selama terlibat kesepakatan dengan sektor utama perekonomian Korut.
Menurut pakar, langkah Obama ini memperluas blokade AS terhadap Korut. Korut menggelar uji coba nuklir pada 6 Januari dan peluncuran roket pada 7 Februari, yang diyakini AS dan sekutunya menggunakan teknologi rudal balistik yang dilarang resolusi PBB. Otoritas Korut menyebut peluncuran itu untuk tujuan damai yakni meluncurkan satelit pemantauan bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun dilanda ketegangan selama beberapa dekade, AS tidak memberlakukan larangan perdagangan menyeluruh terhadap Korut, seperti yang diberlakukan pada Myanmar dan Iran. Selama ini, warga AS diperbolehkan melakukan penjualan terbatas ke Korut, meskipun praktiknya sangat sedikit.
Para pejabat AS meyakini larangan perdagangan tidak akan efektif tanpa komitmen kuat dari China, yang menjadi mitra dagang terbesar Korut. Namun dengan China ikut menandatangani sanksi baru PBB awal bulan ini, sebut para pakar, halangan itu telah hilang.
"Sanksi Korea Utara akhirnya benar-benar serius," ucap mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Peter Harrell, yang kini menjadi pengamat untuk Center for a New American Security.
Sanksi baru ini termasuk larangan pada sistem keuangan global, bahkan untuk negara-negara Eropa dan Asia, yang terlibat bisnis dengan sektor-sektor yang mewakili perekonomian Korut, termasuk sektor keuangan, pertambangan, dan transportasi. Sanksi ini akan mewajibkan setiap bank untuk membekukan aset milik siapa saja yang melanggar blokade Korut itu.
"Akan sangat sulit bagi Korea Utara untuk mengalirkan uang ke mana saja di dunia ini," sebut Harrell.
Baca juga: PBB Jatuhkan Sanksi Baru, Korut Luncurkan 6 Proyektil ke Laut Jepang
(nvc/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 