Cegah Menlu Retno Masuk Ramallah, Deputi Menlu Israel Dicecar Partai Arab

Cegah Menlu Retno Masuk Ramallah, Deputi Menlu Israel Dicecar Partai Arab

Nograhany Widhi K - detikNews
Kamis, 17 Mar 2016 15:28 WIB
Foto: Dok. Kemlu
Yerusalem - Israel telah melarang Menlu RI Retno Marsudi memasuki Ramallah untuk melantik Konsul Kehormatan RI di Palestina. Kebijakan ini dipermasalahkan Ta'al, partai Arab di Knesset alias parlemen Israel.

Adalah Ahmad Tibi, anggota Knesset dari Ta'al yang mencecar kebijakan itu pada Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely di parlemen pada Rabu (16/3/2016) waktu setempat. Ahmad Tibi adalah seorang muslim Israel keturunan Arab, politisi dan pemimpin Partai Ta'al alias Gerakan Arab untuk Perubahan, partai Arab di Israel. Tibi adalah seorang antizionis dan mendukung solusi dua negara antara Palestina-Israel.

Hotovely mengatakan bahwa Israel mencegah Retno Marsudi mengunjungi koleganya di Palestina, Riyad al-Maliki dan untuk melantik konsul kehormatan Indonesia di Palestina, karena Menlu Retno tak memiliki rencana untuk bertemu dengan pejabat Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tibi kemudian meminta Hotovely memaparkan lebih jauh mengenai kebijakan itu. Hotovely lantas mengemukakan bahwa meski Indonesia-Israel tak punya hubungan diplomatik, namun Deputi Dirjen Menlu Israel untuk Asia Pasifik, Mark Sofer sebelumnya telah berkunjung ke Jakarta.

Dalam pertemuan itu, imbuh Hotovely, pejabat Israel dan Indonesia sampai pada kesepahaman bahwa Retno akan bertemu pejabat senior Israel di Yerusalem saat Retno berkunjung ke Palestina. Ini sebagai prosedur bagi semua pejabat asing yang akan mengunjungi Yerusalem dan Ramallah, dan Indonesia tak masuk dalam pengecualian.

"Itu adalah keputusan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang mencederai kesepahaman itu, dan dia (Menlu Retno) tahu itu, dengan aksinya mengabaikan Yerusalem, dia melawan kebijakan Israel untuk kunjungan resmi ke Palestina dan Israel," tutur Hotovely, dilansir JPost edisi 16 Maret 2016.

Hotovely bahkan mengungkapkan meski Indonesia dan Israel tak punya hubungan diplomatik resmi, Yerusalem terus mengembangkan relasi dengan Jakarta.

"Kami melihat pertumbuhan relasi kami dengan Asia tidak seperti sebelumnya, meski Otoritas Palestina dan pemimpinnya melakukan yang mereka bisa untuk mencegah relasi ini. Ikatan Israel-Asia semakin kuat," imbuh Hotovely.

Tibi kemudian merespons bahwa pernyataan Hotovely itu membuktikan bahwa Israel adalah "penguasa asing" atas Palestina.

"Suatu negara yang tak ada ikatan dengan Israel, salah satu negara muslim terbesar di dunia, ingin masuk Palestina dan bertemu dengan pemimpin Palestina. Kenapa Anda mesti terlibat? (Palestina) itu suatu negara yang diakui PBB, seluruh dunia mengakuinya. Mungkin ini situasi bahwa penguasa asing mesti diakhiri. Jawaban Anda membuktikan apa yang saya katakan," cetus Tibi.

Hotovely lantas mengatakan bahwa pernyataan Tibi itu suatu provokasi.

"Kami bukan rezim asing. Kami di sini sebagai pemerintah yang sah di tanah orang-orang Yahudi, di mana ada minoritas Arab dengan hak yang setara. Anda mewakili minoritas itu," timpal Hotovely.

Hotovely lantas mengungkapkan bahwa Israel selama ini memiliki 'hubungan rahasia' dengan Indonesia.

"Hal terhormat yang harus dilakukan ketika ada hubungan rahasia, seperti yang ada antara Israel dan Indonesia, adalah untuk menghormati kode. Ketika Anda melanggarnya, jangan heran bahwa Anda mencegah diri dari mengunjungi Palestina," papar Hotovely.

Halaman 2 dari 1
(nwk/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads