Diperlakukan Tak Manusiawi, Pembantai 77 Orang Gugat Pemerintah Norwegia

Diperlakukan Tak Manusiawi, Pembantai 77 Orang Gugat Pemerintah Norwegia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Mar 2016 18:53 WIB
Anders Breivik (REUTERS/Lise Aserud/NTB Scanpix)
Oslo - Anders Behring Breivik yang membantai 77 orang di Norwegia tahun 2011 lalu, menggugat pemerintah Norwegia ke pengadilan. Gugatan ini terkait perlakuan di dalam penjara, yang menurut Brevik, tidak manusiawi.

Seperti dilansir AFP, Rabu (16/3/2016), Breivik akan memberi keterangan soal kehidupannya di sel isolasi penjara. Breivik yang kini ditahan di penjara Skien, menyebut kondisi penjara yang ditempatinya sebagai penyiksaan, meskipun banyak tahanan menyebut kondisi di dalam penjara tersebut nyaman.

Untuk pertama kalinya sejak divonis 21 tahun penjara pada tahun 2012, Breivik akan memberikan keterangan publik. Demi menghormati keluarga korban dan para korban selamat, serta mencegah Breivik mengirim sinyal pada pendukungnya, persidangan ini tidak akan disiarkan di televisi seperti biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 22 Juli 2011 lalu, Breivik menewaskan 8 orang dalam serangan bom di luar gedung pemerintahan Oslo dan kemudian membunuh 69 orang lainnya, yang sebagian besar remaja, dalam pembantaian di kamp Labour Youth di Pulau Utoya. Kebanyakan korban tewas dengan satu peluru di kepala.

Baca juga: Dinyatakan Waras, Teroris Norwegia Divonis 21 Tahun Penjara

Dalam gugatan ini, Breivik menuding negara melanggar dua klausa Konvensi Eropa soal HAM, yang salah satunya melarang perlakuan merendahkan atau tidak manusiawi atau hukuman, dan satu lagi soal aturan yang menjamin hak privasi dan keluarga serta korespondensi tahanan dihormati.

Pengacara Breivik menyebut isolasi kliennya di penjara selama 5 tahun terakhir sangat tidak manusiawi dan membuat kliennya mengalami 'gangguan', mulai dari hilang ingatan hingga tidak mampu fokus untuk pendidikan ilmu politiknya. Penggunaan borgol dan ratusan pemeriksaan ketat ketika Breivik ditempatkan di penjara Ila, dekat Oslo, hingga September 2013, menurut sang pengacara, sarat perlakuan merendahkan. Bahkan sipir penjara menyensor surat-surat kepada kliennya.

Di penjara Skien, Breivik hanya bisa mengakses tiga sel, yakni satu sel untuk hidup, satu sel untuk belajar, dan satu sel untuk aktivitas fisik. Tidak hanya itu, Breivik juga mendapat akses ke televisi, komputer tanpa internet, video game, buku, surat kabar dan permainan teka-teki.

Dia juga bisa menyiapkan makanan sendiri serta mencuci pakaiannya sendiri. Perwakilan pemerintah Norwegia menyebut, kondisi penjara yang ditempati Breivik sangat nyaman, meskipun terpisah dari narapidana lainnya. Namun tetap saja Breivik menganggapnya tidak memuaskan.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads