Australia Prihatin Atas Penahanan Wartawannya yang Coba Wawancarai PM Najib

Australia Prihatin Atas Penahanan Wartawannya yang Coba Wawancarai PM Najib

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 14 Mar 2016 12:56 WIB
PM Najib (Foto: REUTERS/Olivia Harris/Files)
Canberra, - Pemerintah Australia sangat prihatin akan penangkapan dua wartawan Australia di Malaysia. Keduanya ditahan setelah mencoba mewawancarai Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak soal tuduhan korupsi.

Para jurnalis dari program jurnalisme investigasi, Four Corners di Australian Broadcasting Corporation's (ABC) tersebut, ditangkap di Sarawak pada Sabtu, 12 Maret malam setelah mendekati Najib di luar sebuah masjid.

Kepolisian Malaysia menyatakan keduanya ditangkap karena tidak mematuhi instruksi polisi untuk tidak melewati garis keamanan. Keduanya dibebaskan dengan jaminan pada Minggu, 13 Maret dan didakwa "mengganggu seorang pegawai publik dalam melakukan tugas-tugas publiknya".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pada ABC radio bahwa dirinya sangat prihatin akan penangkapan tersebut.

"Kami memberikan dukungan konsuler pada kru ABC dan tentunya membahas isu ini di tingkat semestinya dengan pemerintah Malaysia," ujar Bishop seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (14/3/2016).

Sally Neighbour, produser eksekutif program Four Corners menyatakan, kedua jurnalis itu berada di Malaysia untuk melaporkan skandal korupsi. "Para jurnalis kami melakukan apa yang dilakukan para jurnalis di negara-negara dengan kebebasan pers," tulisnya di akun Twitternya.

Dikatakan Neighbour, paspor kedua jurnalis tersebut: reporter Linton Besser dan kru kamera Louie Eroglu memang telah dikembalikan ke yang bersangkutan. Namun keduanya dilarang meninggalkan negeri itu. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads