Kelompok pelaku diperkirakan berjumlah 6 orang. Para pelaku tewas karena baku tembak dengan pasukan khusus Pantai Gading.
"Enam penyerang datang ke pantai di Bassam sore ini," kata Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyerangan yang dilakukan Minggu (13/3) sore sebagaimana laporan intelijen pemantau kelompok jihad di AS. Saat melakukan aksinya di Grnd Bassam, kelompok militan ini menembaki semua orang yang dilihatnya.
"Mereka mulai menembak dan semua orang hanya bisa berjalan di pantai. Ada perempuan dan anak-anak berjalan dan bersembunyi," kata saksi Marie Bassole.
Serangan ini menandakan Pantai Gading menjadi target kelompok militan ini. Meski tak memiliki latar belakang, Pantai Gading yang identik dengan Prancis dan punya kekuatan ekonomi terbesar di Afrika Barat punya target khusus. Keunggulan lain Pantai Gading juga karena menghasilkan kakao utama dunia.
Adapun Presiden Prancis Francois Hollande memberikan dukungan terhadap Pantai Gading. Ia menilai serangan yang dilakukan merupakan aksi pengecut. Prancis berjanji akan memberikan bantuan.
"Prancis akan membantu logistik dan intelijen untuk Pantai Gading. Ini akan mengejar dan mengintensifkan kerjasama dengan mitra-mitranya dalam memerangi terorisme," tutur Hollande.
Kejadian dua bulan lalu di Ouagadougou, Burkina Faso membuat Afrika Barat waspada terhadap serangan teror. Ketika itu, kelompok bersenjata meneewaskan puluhan orang di hotek serta cafe di Ouagadougou.Sejumlah pria bersenjata juga menyerang sebuah hotel di Mali Bamako, akhir 2015. AQIM mengklaim bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut.
(hty/fdn)