Uji coba rudal ini dilakukan Korps Garda Revolusioner Islam Irak (IRGC) seperti dilaporkan kantor berita Fars dan Tasnim, serta dilansir Reuters, Rabu (9/3/2016). Amerika Serikat menanggapi kritis uji coba rudal Iran dengan menyebutnya akan memancing reaksi keras dari Dewan Keamanan PBB.
Sekitar 2 bulan lalu, AS menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan dan individu terkait program rudal Iran. Sanksi baru itu setelah Iran meluncurkan rudal Emad dengan jangkauan medium pada Oktober 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rudal-rudal yang diluncurkan hari ini merupakan dampak dari sanksi. Sanksi yang membantu Iran mengembangkan program rudalnya," sebut Wakil Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami, seperti dikutip kantor berita Fars.
Baca juga: Menantang Sanksi AS, Militer Iran Gelar Uji Coba Rudal Balistik
IRGC yang melapor langsung kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei ini, selalu curiga pada AS dan sekutunya. IRGC mengembangkan puluhan rudal balistik jarak pendek dan jarak medium dan disebut-sebut jumlahnya mencapai yang terbesar di kawasan Timur Tengah.
AS khawatir jika rudal-rudal itu digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir. Meskipun setelah kesepakatan nuklir Iran yang mengatur pembatasan dan pemeriksaan program nuklir negara tersebut, diterapkan pada Januari lalu.
Dalam pernyataannya, AS mengakui bahwa uji coba rudal Iran yang baru tidak akan melanggar kesepakatan nuklir. Namun diketahui juga bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Iran untuk mengembangkan rudal yang didesain khusus untuk membawa hulu ledak nuklir. Selama ini, Iran membela diri dengan menyebut rudal-rudal itu murni untuk tujuan pertahanan konvensional.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini