"Untuk menunjukkan kekuatan pertahanan Iran dan juga kemampuan Republik Islam dalam menghadapi setiap ancaman terhadap Revolusi (Islam), negara, dan kedaulatan negara ini," demikian pernyataan militer Iran melalui situs resmi Korps Garda Revolusioner Islam (IRGC) seperti dilansir Reuters, Selasa (8/3/2016).
Uji coba rudal ini dilakukan dari beberapa silo atau bangunan bawah tanah di wilayah Iran. Di sisi lain, uji coba ini dilakukan selang dua bulan setelah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan maupun individu terkait program rudal Iran. Sanksi baru itu menindaklanjuti uji coba rudal Emad yang memiliki jangkauan medium pada Oktober 2015, setelah kesepakatan nuklir Iran tercapai pada Juli 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Resolusi DK PBB itu tidak berlaku lagi ketika kesepakatan nuklir Iran diterapkan pada Januari tahun ini. Oleh karena itu, DK PBB mengeluarkan resolusi baru yang isinya menyerukan kepada Iran untuk tidak melakukan aktivitas apapun dengan rudal yang mampu memuat senjata nuklir.
Selama ini Iran selalu menyangkal ada keterkaitan antara program rudal balistiknya dengan program nuklir yang menuai kritik banyak pihak. Dengan adanya kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia termasuk AS, program nuklir akan dibatasi dan terus menjalani pemeriksaan.
Secara teori, setiap rudal dengan ukuran apapun bisa digunakan untuk memuat hulu ledak nuklir. Namun Iran menyatakan rudal jenis Emad miliknya dan rudal jenis lainnya hanya digunakan sebagai pertahanan biasa. Pengembangan terbaru difokuskan untuk meningkatkan akurasi rudal, yang menurut para ahli akan semakin efektif untuk memuat hulu ledak konvensional.
Baca juga: Sanksi Nuklir Iran Dicabut, AS Jatuhkan Sanksi Baru
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini