Perluasan serangan udara ke Suriah ini mendapat dukungan mayoritas anggota Komisi Urusan Luar Negeri pada parlemen setempat, Jumat (4/3). Namun keputusan resminya masih menunggu voting parlemen yang akan digelar 19 April mendatang.
"Pemerintah akan mendasarkan rapat hari ini, dengan mengajukan rancangan undang-undang untuk divoting parlemen demi memperkuat kampanye melawan IS (nama lain ISIS)," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen seperti dilansir AFP, Sabtu (5/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontribusi Denmark yang juga akan termasuk pengerahan pesawat tempur, baru akan terealisasi pada pertengahan tahun 2016 mendatang. Sebanyak 400 personel militer yang akan ditugaskan di Irak termasuk para pilot, staf pendukung dan 60 anggota pasukan operasi khusus.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Denmark, Lars Peter Levy, menekankan tidak akan ada pengerahan tentara dalam operasi darat ke Suriah. "Itu benar. Sekarang kami fokus pada proposal dan proposal itu termasuk... F-16 di Suriah dan mengirimkan pasukan khusus ke Irak," tuturnya.
Ditambahkan Levy, keputusan Denmark ini merupakan tanggapan atas permintaan Amerika Serikat dan juga menindaklanjuti penarikan F-16 dari Irak, tahun lalu.Β Denmark telah bergabung dengan koalisi gabungan melawan ISIS yang dipimpin AS, namun baru terbatas serangan udara di wilayah Irak. Pada Oktober 2014 hingga Oktober 2015, Denmark mengerahkan tujuh pesawat tempur F-16 miliknya di Irak.
(nvc/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini