Keduanya menggunakan kapsul Rusia Soyuz untuk pulang ke bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka akan meninggalkan ISS pada Selasa (1/3) malam sekitar pukul 20.02 EST (waktu AS bagian timur) atau Rabu (2/3) pagi sekitar pukul 08.02 WIB. Diperkirakan, Kelly dan Kornienko diperkirakan akan mendarat di Kazakhstan sekitar pukul 23.25 EST atau pada Rabu (2/3) pukul 11.25 WIB.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/3/2016), Kelly dan Kornienko telah berada di ISS selama 340 hari, atau dua kali lebih lama dari astronot sebelumnya. Misi mereka mencetak rekor baru untuk ISS dan juga misi luar angkasa AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjalanan ini belum berakhir. Sampai jumpa di bawah!" kicau Kelly melalui akun Twitter-nya sebelum meninggalkan ISS.
Astronot AS Scott Kelly (kiri) dan kosmonot Rusia Mikhail Kornienko (kanan) (REUTERS/NASA/Handout via Reuters) |
Nyaris setahun di luar angkasa, Kelly yang berusia 52 tahun dan Kornienko yang berusia 55 tahun banyak menjadi subjek eksperimen medis dan penelitian ilmiah untuk mempelajari lebih dalam bagaimana ruang hampa udara dan lingkungan dengan radiasi tinggi berpengaruh pada tubuh manusia. Penelitian ini untuk membantu NASA dan mitra-mitranya dalam mengembangkan rencana mengirimkan manusia ke Mars yang akan berlangsung sedikitnya 2 tahun.
Kelly yang memiliki saudara kembar, Mark yang juga mantan astronot NASA, juga ikut serta dalam penelitian genetik pertama untuk mencari tahu apakah ada perubahan genetik yang terjadi setelah menjalani misi luar angkasa dalam waktu lama.
Misi luar angkasa astronot NASA Kelly selama 340 hari mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang mantan astronot AS Michael Lopez-Alegria yang berada di ISS selama 215 hari pada tahun 2007 lalu.
Sedangkan rekor misi luar angkasa terlama di dunia dipegang empat kosmonot era Soviet yang berada di stasiun luar angkasa Mir yang kini tidak lagi berfungsi. Salah satu kosmonot Rusia yang bernama Valeri Polyakov berada di luar angkasa selama nyaris 483 hari pada Januari 1994 hingga Maret 1995.
ISS merupakan proyek gabungan antara AS, Rusia, Eropa, Jepang dan Kanada. Sejak tahun 2000, negara-negara itu menempatkan astronot mereka secara bergiliran. Ukuran ISS seperti rumah dengan lima kamar tidur yang bernilai US$ 100 miliar dan mengudara di ketinggian 400 kilometer di atas permukaan bumi.
(nvc/dha)












































Astronot AS Scott Kelly (kiri) dan kosmonot Rusia Mikhail Kornienko (kanan) (REUTERS/NASA/Handout via Reuters)