Pekan lalu, otoritas Iran menawarkan bantuan finansial untuk keluarga warga Palestina yang tewas dalam gelombang serangan yang marak sejak Oktober tahun lalu. Seperti dilansir AFP, Senin (29/2/2016), otoritas Palestina menyatakan bantuan semacam itu harus disalurkan melalui jalur resmi.
Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina, seperti dikutip media lokal, menyebut dengan melewatkan otoritas terkait, dalam menyalurkan bantuan semacam itu tentu merupakan bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Iran untuk Libanon, Mohammad Fathali, pekan lalu, mewakili otoritas Iran menawarkan bantuan US$ 7 ribu (Rp 93 juta) untuk setiap keluarga warga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan yang disebutnya 'Jerusalem intifada'. Otoritas Iran juga akan memberikan bantuan sebesar US$ 30 ribu (Rp 401 juta) untuk setiap keluarga warga Palestina yang rumahnya dihancurkan tentara Israel karena anggota keluarganya dituding terlibat penyerangan anti-Israel.
Tawaran bantuan finansial Iran itu merupakan tambahan dari bantuan bulanan yang disalurkan sebuah institusi Iran kepada keluarga-keluarga warga Palestina yang tewas sejak tahun 1987.
Serangkaian aksi kekerasan marak terjadi di wilayah Israel dan Palestina dalam lima bulan terakhir. Kebanyakan warga Palestina disebut mendalangi penikaman, penembakan dan aksi penabrakan dengan mobil yang ditargetkan terhadap warga Israel.
Sebanyak 28 warga Israel dan satu warga Amerika Serikat tewas dalam serangkaian serangan sejak Oktober 2015 lalu. Sedangkan tentara Israel menewaskan sedikitnya 177 warga Palestina, yang sebagian besar diklaim Israel sebagai pelaku serangan, dan sisanya tewas ditembak dalam kerusuhan yang terjadi saat aksi-aksi demo.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras tawaran bantuan Iran itu dan menyebut Iran terus mendukung terorisme.
Baca juga: Iran Beri Uang Untuk Keluarga Warga Palestina yang Tewas, Israel Marah
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini