"Untuk pertama kalinya, 10 orang yang disebut petempur Daesh termasuk dua komandan mereka, beserta amunisi-amunisi telah bergabung dalam proses perdamaian pemerintah Afghan," ujar juru bicara kantor gubernur Nangarhar seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/2/2016). Daesh merupakan nama Arab untuk ISIS.
Dikatakan juru bicara itu, selain militan ISIS tersebut, 14 militan Taliban juga telah memilih berdamai dengan otoritas Afghanistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Nangarhar akan menyediakan fasilitas mendasar bagi para militan ISIS yang menyerah itu. "Kami akan memberikan keamanan dan peluang kerja bagi orang-orang yang menyerah itu, dan akan menyediakan fasilitas-fasilitas dasar sehingga mereka tidak akan bertempur lagi," wakil gubernur Nangarhar, Mohammad Hanif Girdiwal.
Dalam seremoni untuk menandai penyerahan tersebut, salah satu militan ISIS, Zeitoun mengatakan bahwa dirinya "senang bergabung dalam proses perdamaian ini.
Para militan ISIS di Afghanistan banyak yang tadinya merupakan militan Taliban, yang kecewa dengan pemimpin mereka. Namun ada pula militan ISIS yang merupakan pemberontak dari negara-negara tetangga.
(ita/ita)











































