Pasukan Kurdi Selamatkan Gadis Swedia dari ISIS di Irak

Pasukan Kurdi Selamatkan Gadis Swedia dari ISIS di Irak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Feb 2016 15:11 WIB
Pasukan Kurdi Selamatkan Gadis Swedia dari ISIS di Irak
Ilustrasi (REUTERS/Stringer/Files)
Baghdad - Pasukan Kurdi berhasil menyelamatkan seorang remaja putri asal Swedia dari wilayah Irak yang dikuasai militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Gadis berusia 16 tahun ini mengaku ditipu oleh seorang anggota ISIS yang juga kekasihnya.

Disampaikan Dewan Keamanan Wilayah Kurdistan, seperti dilansir CNN, Rabu (24/2/2016), remaja bernama Marlin Stivani Nivarlain itu, diselamatkan dari kota Mosul yang dikuasai ISIS. Disebutkan Reuters, Nivarlain diselamatkan oleh pasukan Kurdi pada 17 Februari lalu. Nivarlain berasal wilayah Boras, yang berjarak 405 kilometer dari ibukota Stockholm. Menurut pernyataan otoritas Kurdi, Nivarlain diajak anggota ISIS untuk pergi ke Suriah dan Irak.

"Disesatkan oleh seorang anggota ISIL (nama lain ISIS) di Swedia, untuk pergi ke Suriah dan kemudian ke Mosul," demikian pernyataan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Nivarlain bersama otoritas Swedia meminta bantuan pasukan Kurdi untuk menyelamatkan Nivarlain. "Dia (Nivarlain) kini ada di wilayah Kurdistan dan mendapat penanganan sesuai hukum internasional," demikian pernyataan otoritas Kurdi.

"Dia akan diserahkan kepada otoritas Swedia untuk kemudian kembali ke rumah begitu persiapan yang diperlukan selesai dilakukan," imbuh pernyataan itu.

Kurdi merupakan kelompok etnis Timur Tengah yang menempati sebagian wilayah Iran, Turki, Irak dan Suriah. Beberapa anggota kelompok etnis tersebut berniat mendirikan negara Kurdi, namun niat ini ditentang pemerintah masing-masing negara yang ditinggali etnis Kurdi.

Secara terpisah, Nivarlain dalam wawancara dengan televisi Kurdi, Kurdistan seperti dilansir Reuters, menceritakan kisah bagaimana dirinya berakhir di Mosul. Menurut Nivarlain, ini semua berawal ketika dia bertemu kekasihnya pada pertengahan tahun 2014 setelah berhenti sekolah di Swedia. Dituturkan Nivarlain, sang kekasih yang tadinya biasa saja, tiba-tiba memiliki kegemaran pada ISIS dan mengajaknya bergabung dengan ISIS. Nivarlain yang tidak tahu apa-apa, mengiyakan ajakan tersebut. Keduanya kemudian pergi ke Suriah pada akhir Mei 2015.

Mereka menumpang bus dan kereta hingga tiba di Provinsi Gaziantep, perbatasan Turki dan menyeberang ke Suriah. Setibanya di sana, keduanya dibawa dengan bus bersama sejumlah pria dan wanita lainnya oleh anggota ISIS, hingga akhirnya Nivarlain tiba di Mosul. Kehidupan di Mosul, menurut Nivarlain, sangat sulit. Meskipun disediakan sebuah rumah, sebut Nivarlain, tidak ada listrik maupun air mengalir.

Hingga akhirnya Nivarlain mendapat telepon dan bisa menghubungi ibunya untuk mengutarakan niatnya pulang.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads