Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic mengatakan, kedua staf Kedutaan tersebut diculik pada 8 November 2015 lalu setelah konvoi kendaraan diplomatik mereka ditembaki para pria bersenjata di dekat kota Sabratha. Keduanya diidentifikasi sebagai Sladjana Stankovic, seorang staf komunikasi dan Jovica Stepic, sopir kedutaan.
"Kami sedang menunggu identifikasi para korban, jadi kami belum bisa mengkonfirmasi secara resmi informasi (kematian kedua staf) tersebut," ujar Dacic pada konferensi pers di Beograd, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (20/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamp pelatihan tersebut terkait dengan Noureddine Chouchane, warga Tunisia yang dituduh otoritas Tunisia terlibat dalam serangan-serangan di museum dan resor pantai Sousse di Tunisia. Puluhan turis tewas tewas dalam serangan-serangan pada tahun 2015 tersebut. Chouchane diyakini termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan AS tersebut.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, serangan udara ini menunjukkan kesediaan AS untuk memerangi ISIS. "Ini indikasi bahwa presiden tak akan ragu untuk mengambil tindakan keras, tegas seperti ini," tandas Earnest. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini