"Kita telah menjelaskan bahwa kita perlu melawan ISIL (nama lain ISIS) di manapun mereka menunjukkan dirinya," ujar juru bicara Pentagon, Peter Cook kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (20/2/2016).
"Mereka merupakan ancaman langsung bagi AS, mereka telah mendorong serangan-serangan terhadap AS dan sekutu-sekutu kita dan kita akan terus melawan mereka untuk menjaga keamanan nasional kita," imbuh Cook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, serangan udara ini menunjukkan kesediaan AS untuk memerangi ISIS. "Ini indikasi bahwa presiden tak akan ragu untuk mengambil tindakan keras, tegas seperti ini," tandas Earnest.
Wali Kota Sabratha, Hussein al-Thwadi membenarkan bahwa, pesawat-pesawat perang AS membombardir sebuah bangunan di distrik Qasr Talil, di kota Sabratha, yang banyak dihuni warga asing. Pejabat-pejabat lokal mengatakan, sebanyak 43 orang tewas dalam serangan udara AS itu.
Disebutkan pejabat-pejabat setempat, bangunan tersebut disewakan kepada para warga asing termasuk warga-warga Tunisia yang diduga anggota ISIS. Senjata-senjata api berkaliber menengah, termasuk senapan mesin dan granat berpeluncur roket telah ditemukan di antara reruntuhan bangunan tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini