Dilaporkan media lokal, surat kabar Standard, dan dilansir Reuters, Jumat (19/2/2016), bahwa singa-singa liar itu terlihat berkeliaran di area Langata pada Kamis (18/2) malam. Departemen Satwa Liar Kenya (KSW) setempat langsung mengerahkan personelnya untuk memburu singa-singa itu.
"Tim kami telah turun ke lapangan sejak pukul 03.00 dini hari demi memastikan isu ini ditangani dan singa-singa itu kembali dengan selamat," demikian pernyataan Departemen Satwa Liar Kenya melalui akun Twitter-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KSW mengimbau warga untuk tidak ikut-ikutan berusaha menangkap sendiri singa-singa liar itu. "Singa merupakan binatang liar berbahaya. Jangan hadapi mereka ketika Anda bertemu dengan mereka," imbau Departemen Satwa Liar Kenya.
Warga yang panik bertanya kepada KSW via Twitter apakah dia harus mengunci anak-anaknya di rumah. "Iya, silakan, hingga kami melaporkan singa-singa ini telah ditangkap dan kembali dengan selamat ke taman nasional," jawab KSW.
Tim KSW yang termasuk dokter hewan dibekali dengan senapan dan peluru bius menyisir area permukiman warga, termasuk distrik Kibera yang dikenal sebagai kawasan kumuh terbesar di Afrika.
Taman Nasional Nairobi yang ada di pinggiran Nairobi merupakan taman nasional tertua di Kenya. Taman nasional ini menghadapi tekanan sendiri dengan perkembangan pesawat ibukota Nairobi dalam satu dekade terakhir. Maraknya kelompok pemburu ilegal juga turut berkontribusi dalam berkurangnya populasi binatang di taman nasional itu, yang terus menurun drastis.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini