Mantan Sekjen PBB Boutros Boutros-Ghali Wafat

Jakarta - Mantan Sekjen PBB Boutros Boutros-Ghali meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhir di usia 93 tahun.

Kabar meninggalnya Boutros ini dibenarkan oleh Presiden Dewan Keamanan PBB, Rafael Dario Ramirez Carreno seperti dikutip dari BBC, Selasa (16/2/2016). Belum ada penjelasan lebih jauh apa penyebab meninggalnya Ghali.

Sebagai warga Mesir, Boutros-Ghali adalah orang Arab pertama yang menduduki posisi teratas di PBB. Ia mulai menjabat pada tahun 1992. Boutros turut memberikan andil meningkatkan pengaruh PBB pada Perang Teluk. Ia menjabat selama lima tahun.

Anggota Dewan Keamanan PBB merespon kabar duka ini dengan mengheningkan cipta selama satu menit.

Ghali menempuh pendidikan bidang hubungan internasional dan hukum di Universitas Kairo dari tahun 1949 hingga 1977. Selama itu, ia juga aktif di Komite Sentral dan Politik Serikat Sosial Arab.

Selama tahun 1977 hingga 1991, Boutros-Ghali memegang beberapa posisi teratas di Kementerian Luar Negeri Mesir. Kemudian pada tahun 1992, ia menjabat sebagai Sekjen PBB. Selama 5 tahun masa jabatannya, ia melalui banyak krisis dunia seperti genosida di Rwanda, Angola dan pecahnya Yugoslavia.

Dalam wawancaranya dengan AP, Boutros-Ghali menggambarkan pembantaian di Rwanda sebagai kegagalan terburuknya di PBB. "Konsep perdamaian dihidupkan kepalanya dan diperparah oleh kesenjangan yang serius antara mandat dan sumber daya," katanya.

Ia menuduh Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Belgia mencoba untuk menghentikan intervensi dalam genosida. Kala itu, Washington mengkritik Boutros-Ghali karena menolak meomotong anggaran PBB.



(kff/bar)