China Dorong AS dan Korut Duduk Bersama dan Berdialog Langsung

China Dorong AS dan Korut Duduk Bersama dan Berdialog Langsung

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 15 Feb 2016 18:24 WIB
Ilustrasi (ebcitizen.com)
Beijing - Kementerian Luar Negeri China mendorong Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) untuk menggelar dialog langsung. Kedua negara diminta oleh China untuk duduk bersama untuk membahas persoalan-persoalan mereka dan mencari solusinya.

Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat setelah peluncuran roket terbaru Korut yang diklaim membawa satelit pemantau Bumi ke orbit. Tidak hanya negara-negara Barat termasuk AS dan juga negara tetangga Korut seperti Korea Selatan (Korsel) dan Jepang saja yang geram, China yang merupakan sekutu Korut juga ikut marah dengan peluncuran roket itu.

Namun di sisi lain, China khawatir dengan rencana AS dan sekutunya Korsel untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal AS yang canggih ke wilayah Korsel sebagai antisipasi roket Korut. China menyebut rencana AS dan Korsel itu berpotensi membahayakan keamanan wilayahnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus isu nuklir di Semenanjung (Korea) adalah antara Amerika Serikat dengan Korea Utara," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, kepada media setempat dan dilansir Reuters, Senin (15/2/2016).

"Kami mendorong Amerika Serikat dan Korea Utara untuk duduk bersama dan menjalin komunikasi dan perundingan, untuk mencari cara menyelesaikan kekhawatiran masing-masing dan akhirnya mencapai tujuan yang kita semua ingin raih," imbuhnya.

Pada 7 Februari 2016 lalu, Korut meluncurkan roket jarak jauh yang diklaim membawa satelit. Aktivitas Korut yang dilakukan selang beberapa minggu setelah negara ini meluncurkan uji coba bom nuklir ini menuai kecaman internasional baru. Meskipun Korut menyebut peluncuran ini bertujuan damai, namun Korsel dan AS menyebutnya jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena menggunakan teknologi rudal balistik yang dilarang oleh resolusi itu.

Uji coba bom nuklir yang dilakukan Korut bulan lalu juga dilarang oleh resolusi PBB. China yang tadinya sekutu diplomatik terdekat Korut, merasa frustrasi dengan tingkah laku negara komunis tersebut. Dalam editorialnya pada Senin (15/2), surat kabar berbahasa Inggris, China Daily, menyebut sanksi baru PBB untuk Korut 'sungguh menggigit'.

"Ancaman senjata nuklir DPRK (Republik Rakyat Demokratis Korea, sebutan formal Korut) lebih nyata dari sebelumnya," sebut China Daily.

Bahkan Hong berulang kali menyatakan bahwa Korut harus membayar harga atas perilaku mereka.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads