Pemerintah Taiwan menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (8/2/2016), dari 35 korban tewas tersebut, 33 orang di antaranya ditemukan di gedung Wei-guan Golden Dragon Building di kota Tainan yang ambruk akibat gempa. Upaya penyelamatan pun difokuskan di area reruntuhan gedung berlantai 17 tersebut. Di gedung tersebut, sekitar 117 orang tercatat masih hilang.
Para petugas penyelamat saat ini terus berupaya menggali reruntuhan gedung, sementara para anggota keluarga korban menyaksikan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bolak-balik datang dan pergi kemarin dan sekarang saya di sini lagi," ujar Lin. Ayah dan ibu kedua bocah tersebut telah diselamatkan tak lama setelah gempa. Sang ayah juga berada di lokasi sembari mengucurkan air mata, menanti kabar mengenai kedua putranya.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou menurut rencana akan berkunjung ke zona gempa hari ini. Begitu pula dengan Tsai Ing-wen, yang memenangi pemilihan presiden bulan lalu.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa 6,4 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Sabtu, 6 Februari lalu tersebut berpusat di lokasi sejauh 39 kilometer dari Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan dan sejauh 43 kilometer dari kota Tainan. Meskipun pusat gempa lebih dekat dengan Kaohsiung, namun wilayah Tainan mengalami kerusakan lebih parah.
Suplai air dan listrik ke sejumlah rumah warga di kota Tainan terputus usai gempa. Nyaris 6 ribu rumah warga di sejumlah distrik di Tainan tidak mendapat aliran listrik usai gempa ini. Sedangkan sekitar 400 ribu rumah warga lainnya tidak mendapat suplai air.
(ita/ita)











































