Militan Terkait Al-Qaeda Klaim Tahan 2 Warga Australia di Burkina Faso

Militan Terkait Al-Qaeda Klaim Tahan 2 Warga Australia di Burkina Faso

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 06 Feb 2016 13:17 WIB
Ilustrasi (AFP PHOTO/HO/AL-MALAHEM MEDIA)
Ouagadougou - Jaringan militan Al-Qaeda mengklaim menahan dua warga Australia di Burkina Faso. Seorang dokter Australia dan istrinya ini dilaporkan diculik militan setempat, bulan lalu.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (6/2/2016), kelompok militan Al-Mourabitoun yang terkait Al-Qaeda ini menyatakan klaimnya melalui pesan audio. Dalam pesannya, mereka menyatakan hendak melepaskan istri dokter Australia itu karena mereka tidak pernah manargetkan wanita dalam perang.

Klaim militan Al-Mourabitoun ini belum bisa dipastikan kebenarannya oleh CNN. Namun menurut Presiden Burkina Faso, Roch Marc Christian Kabore, dua warga Australia yang diculik ini sama-sama bekerja di sebuah klinik lokal di kota Djibo, dekat perbatasan Mali. Keduanya diidentifikasi sebagai dr Ken Elliott dan Jocelyn, istrinya. Secara terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengaku sudah mengetahui keberadaan pesan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus berkomunikasi secara erat dengan pihak keluarga dalam waktu yang sulit ini. Keamanan dokter Elliott dan istrinya menjadi perhatian utama kami," ucap juru bicara yang tidak disebut namanya tersebut.

"Pihak keluarga meminta privasi dihormati dan pemerintah tidak akan berkomentar banyak untuk saat ini," imbuhnya.

Presiden Kabore pernah menyebut penculikan dua warga Australia ini pada 16 Januari lalu dalam pidato nasionalnya tentang serangan teror. Kabore menyatakan, pihaknya telah memerintahkan otoritas keamanan untuk mencari kedua warga negara asing tersebut.

Militan Al-Mourabitoun sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di ibukota Ouagadougou pada Januari lalu. Serangan itu menewaskan 29 orang dan menargetkan sebuah hotel mewah serta dua lokasi lainnya.

Militan ini juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di Radisson Blu Hotel di Mali pada November tahun lalu, yang menewaskan 22 orang. Al-Mourabitoun memiliki keterkaitan langsung dengan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM).

(nvc/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads