9 Warga AS Ditahan Arab Saudi Terkait Terorisme

9 Warga AS Ditahan Arab Saudi Terkait Terorisme

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 01 Feb 2016 11:36 WIB
9 Warga AS Ditahan Arab Saudi Terkait Terorisme
Ilustrasi (AFP PHOTO/MARK RALSTON)
Washington - Otoritas Arab Saudi mengklaim menahan 33 orang, termasuk 9 warga negara Amerika Serikat atas dakwaan terorisme. Menanggapi hal ini, pejabat AS menyatakan keraguannya atas penahanan sembilan warganya.

Surat kabar Saudi berbahasa Inggris, Saudi Gazette, seperti dilansir Reuters, Senin (1/2/2016), melaporkan empat warga AS ditahan sejak Senin (25/1) pekan lalu, dan lima warga AS lainnya ditahan beberapa hari setelahnya. Laporan itu mengutip seorang sumber yang memahami kasus ini.

Disebutkan juga bahwa otoritas Saudi menahan 14 warga Saudi, tiga warga Yaman, dua warga Suriah, satu warga Indonesia, satu warga Filipina, satu Uni Emirat Arab, satu warga Palestina dan satu warga Kazakhstan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi laporan itu, enam pejabat AS yang enggan disebut namanya menuturkan kepada Reuters, pemerintahan AS belum bisa memastikan ada warga negaranya di antara 33 orang yang ditahan Saudi sejak pekan lalu. Tapi secara terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengakui sudah mendengar laporan tersebut, namun enggan berkomentar banyak.

"Kami menyadari laporan adanya beberapa warga negara AS yang ditahan di Arab Saudi. Departemen Luar Negeri memiliki kewajiban untuk membantu warga AS di luar negeri dengan serius. Mengacu pada pertimbangan privasi, kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada AFP.

Para pejabat yang memberikan keterangan itu sebenarnya tidak berwenang untuk berbicara kepada publik. Kedutaan Besar AS di Saudi enggan memberi keterangan ketika dimintai komentar terkait hal ini.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi meminta Reuters untuk memeriksa situs resmi kementerian tersebut. Disebutkan dalam situs itu, semua orang yang ditahan merupakan tersangka militan, tanpa dijelaskan lebih lanjut kelompoknya.

Pada tahun 2014 lalu, otoritas Saudi menyatakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai organisasi teroris dan menahan ratusan pendukung ISIS sejak saat itu. Militan radikal yang menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah itu telah mendalangi serangkaian serangan di wilayah Saudi.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads