Australia Gerebek Rumah Dokter yang Muncul di Video Propaganda ISIS

Australia Gerebek Rumah Dokter yang Muncul di Video Propaganda ISIS

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Jan 2016 09:58 WIB
Ilustrasi (Rodi Said/REUTERS)
Melbourne - Kepolisian Australia menggerebek dua rumah di kota Melbourne terkait terorisme. Rumah-rumah itu disebut terkait dengan seorang dokter Australia yang tampil dalam video propaganda militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Disampaikan Kepolisian Federal Australia, seperti dilansir AFP, Jumat (29/1/2016), penggerebekan digelar di wilayah Craigieburn dan Meadow Heights, yang ada di pinggiran Melbourne pada Kamis (28/1) waktu setempat. Kepolisian tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai penggerebekan tersebut.

"Penyelidikan masih berlangsung," sebut Kepolisian Federal Australia dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC), rumah yang digerebek milik mantan istri Mohomed Unais Mohomed Ameen yang pernah muncul dalam salah satu video propaganda ISIS mempromosikan layanan kesehatan di Suriah.

Pria kelahiran Sri Lanka berusia 41 tahun itu, menurut ABC, diklaim bekerja sebagai ahli fisioterapi pada salah satu rumah sakit yang dikelola ISIS. Ameen tampil dalam video propaganda ISIS bersama seorang warga Australia lainnya, Tareq Kamleh pada April tahun lalu.

Penggerebekan di Melbourne ini digelar seiring beredarnya dokumen pengadilan pemuda Australia yang diadili atas terorisme karena berencana membuat bom kangguru. Pemuda ini berencana menaruh bahan peledak pada seekor kangguru dan menulisinya dengan simbol ISIS, kemudian melepaskan kangguru itu di kantor polisi setempat.

Pemuda berusia 19 tahun bernama Sevdet Besim ini mengaku tak bersalah atas empat dakwaan terorisme yang dijeratkan kepadanya. Dia akan kembali disidangkan pekan depan.

Kepolisian Australia telah meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme sejak tahun 2014 lalu. Serangkaian operasi antiterorisme digelar di beberapa wilayah negara tersebut sebagai antisipasi.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads