Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan, perkembangan ISIS di Libya merupakan keprihatinan besar dan AS tengah mempertimbangkan bagaimana cara terbaik untuk merespons hal tersebut.
"Kami tengah mempertimbangkan opsi-opsi militer, berbagai pilihan lainnya seiring... berkembangnya situasi di Libya," ujar Cook seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2011, perlawanan rakyat Libya melawan diktator Muammar Khadafi dengan cepat berubah menjadi revolusi bersenjata yang didukung oleh NATO. Namun tergulingnya dan terbunuhnya Khadafi kemudian diikuti dengan perpecahan dan kekacauan politik tak berkesudahan.
Pada Juni 2015 lalu, para militan ISIS berhasil merebut dan menguasai kota Sirte, sekitar 450 kilometer sebelah timur ibukota Tripoli. Kelompok itu juga telah menguasai bandara kota tersebut dan sebuah pembangkit listrik di dekatnya.
Kelompok ISIS sejauh ini, dilaporkan telah memiliki setidaknya 3 ribu anggota di Libya. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini