Wanita bernama Hui Zhang (34) mengakui membunuh kedua majikannya, Ying Wang dan Liangsi Xui, ketika mereka terlibat pertikaian di rumahnya beberapa tahun lalu, setelah sang majikan tahu bayi laki-lakinya meninggal. Tidak diketahui pasti penyebabnya, hanya disebut bayi itu meninggal saat tidur.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/1/2016), dalam persidangan yang digelar di Paris pada Jumat (22/1) waktu setempat, Hui dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh hakim yang sesuai dengan tuntutan jaksa. Hui mengakui perbuatannya dalam persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Hui mengklaim dirinya hanya melakukan pertahanan diri setelah kedua majikannya yang marah berusaha menyerang dirinya dan kekasihnya, Te Lu (34), dengan pisau daging. Te yang juga terdakwa dalam kasus ini, dibebaskan dari seluruh dakwaan. Hal ini setelah dia mengaku dirinya jatuh tak sadarkan diri saat diserang majikan Hui. Klaim Te ini didukung oleh data medis yang menunjukkan dia memang memiliki luka benturan keras.
Dalam sidang, Hui mengaku dirinya dan Te awalnya berniat menawarkan sejumlah uang kepada majikannya, agar mereka tidak melaporkan kematian bayinya ke polisi. Hui lantas mengundang majikannya ke apartemennya, namun rencana itu buyar ketika majikannya datang sambil marah-marah dan membawa pisau daging. Pertengkaran pun terjadi dan menurut Hui, sang majikan menyerangnya dengan pisau daging.
Setelah Te jatuh pingsan, Hui membunuh kedua majikannya dan kemudian memutilasi jasad mereka dengan gergaji listrik di dalam kamar mandinya. Hui menyalakan mesin cuci untuk menyamarkan suara berisi gergaji listrik. Hui membungkus potongan tubuh kedua korban dengan tas plastik khusus sampah dan membersihkan apartemennya.
Te yang kemudian sadarkan diri, membantu Hui membuang potongan tubuh kedua korban ke kawasan hutan di Vincennes, Paris bagian timur. Kasus ini terungkap pada Juni 2012 ketika dua warga yang sedang jogging menemukan potongan kaki dan tumit korban di hutan Vincennes. Beberapa hari kemudian, potongan tubuh lainnya ditemukan. Mengetahui hal ini, Hui dan Te memutuskan menyerahkan diri kepada polisi.
(nvc/kha)











































