"Memberlakukan sanksi ekonomi terarah dan larangan bepergian teradap individu-individu yang disebut, termasuk Patrushev (mantan kepala Dinas Keamanan Federal Rusia/FSB) dan juga Putin," tegas Marina Litvinenko seperti dilansir AFP, Kamis (21/1/2016).
Baca juga: Hakim Inggris: Presiden Putin Mungkin Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Litvinenko yang merupakan pengkritik keras Putin ini, tewas setelah minum teh hijau di hotel mewah Millennium di London, tahun 2006 lalu. Teh hijau tersebut ternyata dicampur isotop polonium-210 yang merupakan radioaktif langka.
Baca juga: Rusia Sebut Penyelidikan Pembunuhan Eks Agen KGB Dipolitisasi Inggris
Dia pergi dari Rusia enam tahun sebelum kematiannya. Dari ranjang rumah sakit sebelum meninggal, Litvinenko menuturkan kepada detektif setempat bahwa Putin secara langsung memerintahkan pembunuhan dirinya. Marina mengaku lega pernyataan suaminya kini terbukti.
"Sangat senang bahwa kata-kata suami saya sebelum meninggal ketika dia menuding Putin, telah terbukti oleh pengadilan Inggris," ujarnya.
![]() |
Dalam laporan penyelidikan, hakim Inggris Robert Owen menyimpulkan bahwa operasi intelijen Rusia untuk membunuh Litvinenko, mungkin disetujui oleh Putin. Disebutkan juga dalam laporan itu bahwa FSB mengarahkan pembunuhan itu dengan menugaskan mantan pengawal KGB Andrei Lugovoy dan rekannya Dmitry Kovtun untuk meracuni minuman Litvinenko.
![]() |