Turki Tangkap 2 Tersangka Baru Terkait Ledakan Istanbul

Turki Tangkap 2 Tersangka Baru Terkait Ledakan Istanbul

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 16:40 WIB
Polisi Turki menjaga lokasi ledakan (Reuters)
Istanbul - Otoritas Turki kembali menangkap dua tersangka terkait ledakan bom bunuh diri di kawasan wisata Istanbul. Kini, total ada 12 tersangka yang ditangkap terkait ledakan yang menewaskan 10 turis asing ini.

Dilaporkan kantor berita Turki, Anatolia, dan dilansir AFP, Kamis (21/1/2016), dua tersangka baru ini ditangkap di kota Sanliurfa pada Sabtu (16/1) lalu. Keduanya ditahan atas dakwaan pembunuhan berencana dan bergabung dalam kelompok teror.

Tidak disebutkan lebih lanjut identitas maupun asal kewarganegaraan dua tersangka baru itu. Namun keduanya mulai disidangkan pada Rabu (20/1) kemarin di pengadilan Istanbul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, dilaporkan kantor berita Turki lainnya, Dogan News Agency, kepolisian antiterorisme Turki menyatakan pihaknya menahan satu lagi tersangka pada Rabu (20/1) dalam penggerebekan di sebuah lokasi di wilayah Ankara. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai penahanan ini.

Baca juga: Turki Mulai Adili 10 Tersangka Terkait Ledakan Istanbul

Sebanyak 10 tersangka lainnya telah diadili terlebih dahulu pada Minggu (17/1) waktu setempat atas dakwaan yang sama, yakni pembunuhan berencana dan terlibat organisasi teroris. Sejauh ini, ada 12 tersangka yang ditahan dan diadili terkait insiden yang mengguncang distrik Sultanahmet pada 12 Januari lalu. Lokasi ledakan ada di kawasan bersejarah Istanbul dekat Blue Mosque dan Hagia Sophia.

Turki meyakini pelaku bom diri sebagai anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pelaku bom bunuh diri, menurut otoritas Turki, merupakan seorang warga Suriah berusia 28 tahun yang masuk ke wilayah Turki dari perbatasan Suriah, sebagai pengungsi pada 5 Januari lalu.

Otoritas Turki meyakini para tersangka lainnya juga terkait ISIS. Disebut media Turki seperti dilansir Reuters, dua tersangka di antaranya sempat menjalani pelatihan merakit bom.



(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads