New York Paling Banyak Miliarder Tapi Ada 75 Ribu Gelandangan

New York Paling Banyak Miliarder Tapi Ada 75 Ribu Gelandangan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 13:48 WIB
Gelandangan di New York (REUTERS/Carlo Allegri)
New York - Gelandangan menjadi salah satu persoalan sosial kota metropolitan sekelas New York, Amerika Serikat. Bahkan lebih dari 70 persen warga New York meyakini pemerintah kota tersebut tidak berbuat banyak untuk membantu para gelandangan.

Kota New York memiliki lebih banyak miliarder dari kota-kota besar lainnya di dunia. Namun, menurut penghitungan pemerintah AS, sekitar 75 ribu penduduk kota itu merupakan gelandangan. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (21/1/2016).

Dalam survei yang dilakukan Universitas Quinnipiac, Connecticut, sebanyak 73 persen responden yang merupakan warga New York menganggap pemerintah kota sangat kurang membantu gelandangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan 19 persen responden warga New York lainnya menyatakan, pemerintah kota telah melakukan tindakan yang tepat untuk membantu gelandangan. Hanya 2 persen responden warga New York yang menyebut pemerintah kota melakukan terlalu banyak hal untuk membantu gelandangan.

Gelandangan di New York (REUTERS/Carlo Allegri)


Hasil survei itu menunjukkan, sebagian besar warga New York atau sebanyak 93 persen responden sepakat gelandangan merupakan masalah sangat serius. Sekitar 55 persen responden menyatakan tidak sepakat dengan cara Wali Kota New York Bill de Blasio menangani masalah kemiskinan dan gelandangan.

"Warga New York melihat lebih banyak gelandangan di jalanan dan mereka tidak suka," ucap Asisten Direktur Bagian Survei pada Universitas Quinnipiac, Maurice Carroll.

"Mereka mengatakan kualitas kehidupan tidak begitu baik dan semakin memburuk. Mereka menyebut gelandangan sebagai masalah besar dan mereka pikir Wali Kota Bill de Blasio tidak berhasil menanganinya," imbuhnya.

Hasil survei tentu akan menjadi tamparan bagi pemerintah yang dikuasai Partai Demokrat, yang selama 2 tahun terakhir berupaya mengatasi kesenjangan sosial di New York. Pihak Universitas Qunnipiac menyatakan, survei ini dilakukan dengan mewawancarai 1.143 pemilih kota New York, dalam jangka waktu 11-17 Januari lalu, dengan margin kesalahan 2,9 persen.

Gelandangan di New York (REUTERS/Mike Segar)
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads