Seperti dilansir AFP, Rabu (20/1/2016), temuan ini terjadi ketika mantan anggota pasukan khusus SEAL Angkatan Laut AS yang bernama Matthew Bissonnette, menyerahkan salinan hard drive komputernya kepada otoritas militer setempat. Bissonnette menembak mati Osama dalam penggerebekan tahun 2001 lalu di persembunyian mendiang pemimpin Al-Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan.
Bissonnette sedang berada di bawah penyelidikan atas dugaan membocorkan informasi rahasia dalam bukunya berjudul 'No Easy Day' yang membahas soal penggerebekan itu. Dituturkan dua sumber yang memahami kasus ini kepada media setempat, The Intercept, Bissonnette menyerahkan salinan hard drive-nya sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghindari persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Secara terpisah, pengacara Bissonnette, Robert Luskin menuturkan kepada The Intercept, kliennya memang pernah berada di bawah penyelidikan sebelumnya, namun Departemen Kehakiman telah mengakhiri penyelidikan itu pada Agustus tahun lalu.
Namun Luskin mengakui dirinya menjadi penengah kesepakatan pada tahun 2014, di mana Bissonnette bersedia memberikan beberapa juta dolar AS dari royalti bukunya kepada pemerintah AS. Luskin sama sekali tidak mengomentari soal temuan foto jenazah Osama maupun soal penyelidikan yang ternyata masih berlangsung.
Terlepas dari temuan foto jenazah Osama, beberapa dokumen yang ditemukan di dalam komputer Bissonnette bukan bagian kesepakatan non-persidangan, sebut The Intercept. Sehingga kemungkinan penyelidikan dilakukan oleh Badan Penyelidikan Kriminal Angkatan Laut AS (NCIS). Penyelidikan juga fokus pada kesepakatan bisnis terkait dugaan penyalahgunaan posisi Bissonnette dalam membantu proyek dengan sejumlah perusahaan penyedia perlengkapan militer.
(nvc/ita)