Dilansir dari AFP, Senin (18/1/2016), saat ini masalah terbesar yang sedang menimpa Kota Baghdad adalah penculikan. Beberapa bulan terakhir ini warga Iran dan Qatar pun sempat menjadi korban penculikan.
"Kami mengetahui ada warga kami yang hilang di Irak," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang petugas keamanan yang tak ingin disebutkan namanya, menjelaskan ketiga orang warga AS dan satu penerjemah hilang diculik di bagian Baghdad Selatan. Saat ini operasi untuk menemukan mereka tengah dilakukan.
Para penculik menurut petugas keamanan adalah anggota millisi. Mereka sering menggunakan seragam militer.
"Kami tak tahu apa pekerjaan mereka," ucap petugas tersebut.
Saat ini, Pemerintah Irak yang dibantu oleh Pemerintah Iran sedang berjuang melawan ISIS. Iran yang didukung oleh milisi Syiah ingin mengambil kembali daerah yang pernah dikuasai ISIS sejak 2014.
Kelompok penculik diketahui berada di dalam naungan Hashed al-Shaabi, atau unit Mobilisasi Populer. Kelompok ini telah memerankan peran kunci dalam memerangi jihadis.
Namun mereka pun telah mendapatkan tuduhan melakukan berbagai pelanggaran. Diantaranya eksekusi, penculikan dan mencuri berbagai alat properti.
Hingga kini koalisi pimpinan AS terus melancarkan serangan udara dan juga serangan drone, pesawat tak berawak, terhadap ISIS di Irak dan juga Suriah. Beberapa waktu terakhir, operasi militer koalisi AS makin ditingkatkan dengan lebih banyak menargetkan kemampuan dan fasilitas yang diyakini menghasilkan uang bagi kelompok radikal itu, termasuk menyerang truk-truk yang membawa minyak di wilayah Suriah. (yds/dnu)