Militer AS menyatakan seperti dilansir Press TV, Sabtu (16/1/2016), serangan udara yang dilancarkan antara 12 April dan 4 Juli 2015 telah menewaskan delapan warga sipil dan melukai tiga orang lainnya. Militer AS pun menyampaikan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban sipil tersebut.
"Kami sangat menyesalkan kehilangan nyawa yang tidak disengaja ini dan luka-luka yang diakibatkan serangan-serangan udara tersebut, dan menyatakan simpati terdalam kami kepada keluarga para korban dan mereka yang terdampak," demikian statemen militer AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer AS menyatakan, kedelapan warga sipil itu tewas dalam lima serangan udara terpisah, termasuk serangan udara pada 4 Juli 2015 di dekat kota al-Raqqa, Suriah. Militer AS menyatakan, serangan tersebut menewaskan tiga warga sipil saat menargetkan seorang tokoh ISIS di kota tersebut. Insiden itu terjadi ketika sebuah mobil dan sebuah motor yang dinaiki ketiga warga sipil itu, tiba-tiba masuk ke daerah target yang digempur AS.
Selain itu, serangan terhadap unit-unit taktis ISIS pada 11 Juni di dekat Soluk, Suriah menewaskan tiga warga sipil. Serangan lainnya pada 12 April di dekat al-Huwayjah, Irak merenggut nyawa dua warga sipil.
Serangan AS lainnya terhadap dua kendaraan ISIS di dekat Tall al-Adwaniyah, Suriah pada 19 Juni, melukai seorang warga sipil yang masuk ke daerah target setelah pesawat tempur AS melepaskan senjatanya. (ita/ita)











































