Kepala kepolisian federal Jerman, BKA, Holger Muench menuturkan kepada televisi setempat ARD dan dilansir Reuters, Jumat (15/1/2016), bahwa jumlah warga yang meninggalkan Jerman untuk pergi ke Suriah dan Irak, untuk bertempur bagi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) cenderung mengalami penurunan.
Tapi terdapat peningkatan secara simultan pada jumlah militan yang pulang dari dua negara itu ke Jerman. "Gelombang kedatangan (militan) melonjak," sebut Muench.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Muench menyebut ledakan bom bunuh diri yang melanda distrik Sultanahmet, Istanbul, pekan ini dan menewaskan sedikitnya 10 turis asal Jerman, bukan pertanda meningkatnya ancaman serangan teror di Jerman.
Bom bunuh diri itu didalangi seorang warga Suriah yang diyakini anggota ISIS. Namun otoritas Turki menyatakan, pelaku tidak secara spesifik menargetkan warga Jerman.
Baik Jerman maupun Turki sama-sama tergabung dalam koalisi militer pimpinan Amerika Serikat yang terus melancarkan serangan udara terhadap militan radikal ISIS di Suriah dan Irak.
(nvc/mad)











































